Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok kesal anak buah tak berani jalankan ERP, ancam copot Kadishub

Ahok kesal anak buah tak berani jalankan ERP, ancam copot Kadishub Ahok tinjau ujian SD. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram kepada Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Benjamin Bukit. Sebab Benjamin tidak berani untuk melanjutkan pelaksanaan program pembatasan kendaraan menggunakan electronic road pricing (ERP).

Basuki atau akrab disapa Ahok menjelaskan, kendala untuk menerapkan jalan berbayar ini adalah penafsiran yang keliru. Sebab Benjamin tidak melanjutkan program tersebut karena terkendala masalah aturan mengenai retribusi.

"Itu salah tafsiran. Ini kepala dinas gak berani ambil keputusan. Saya udah bilang itu bukan retribusi," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/5).

Dia menjelaskan, akan menggunakan Peraturan Presiden (Perpres) No 38 tahun 2015 tentang kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyedia infrastruktur. Sehingga mantan Bupati Belitung Timur ini akan menyerahkan pembangunan ERP melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Ya sudah kami tunjuk saja BUMD Jakpro kerja sama dengan siapa untuk membangun infrastruktur ini. Kenapa ngotot-ngotot retribusi? Kami ini bukan retribusi, jadi ini pembatasan kendaraan dan saya subsidi," ungkapnya.

Ahok mengatakan, subsidi akan diberikan kepada pengguna moda transportasi massal. Karena Pemprov DKI Jakarta akan memberikan bus tingkat gratis pada setiap jalan yang menggunakan ERP. Sehingga uang dari pembayaran ERP akan dialokasikan untuk mengelola bus.

"Saya subsidi gunakan bus murah, jadi dapat duit ini untuk subsidi orang yang naik bus. Apa sih yang susah. Saya bukan mau duitnya, saya gak mau Jakarta macet," tegasnya.

Untuk merealisasikannya, maka suami Veronica Tan ini akan melakukan penggantian terhadap Benjamin. Dan dia berencana mencari orang yang memiliki keberanian untuk membangun ERP.

"Beranilah, kalau Kadis gak berani cari yang berani. Menurut saya mereka salah tafsir saja. Tergantung kamu tafsirin kitab suci seperti apa," tutupnya.

Untuk diketahui, dalam Pasal II Perpres No 38 tahun 2015 mengatakan, Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Adapun tujuan kerja sama ini adalah:

1. Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam Penyediaan Infrastruktur melalui pengerahan dana swasta.

2. Mewujudkan Penyediaan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran, dan tepat waktu.

3. Menciptakan keikutsertaan iklim investasi yang mendorong Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur berdasarkan prinsip usaha secara sehat.

4. Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima, atau dalam hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna; dan/atau

5. Memberikan kepastian pengembalian investasi Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur melalui mekanisme pembayaran secara berkala oleh pemerintah kepada Badan Usaha. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri: Kami Masih Butuh Asep Guntur Sebagai Direktur Penyidikan KPK
Firli Bahuri: Kami Masih Butuh Asep Guntur Sebagai Direktur Penyidikan KPK

Firli mengisyaratkan menolak pengunduran diri Asep Guntur dari KPK.

Baca Selengkapnya
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan

Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK

Asep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

PDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Ahok Lari Ngibrit, Kode Tutup Mulut Usai Ditunjuk tunjuk Megawati PDIP
VIDEO: Momen Ahok Lari Ngibrit, Kode Tutup Mulut Usai Ditunjuk tunjuk Megawati PDIP

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Kriteria Sosok Ideal Gubernur Jakarta
Ahok Beberkan Kriteria Sosok Ideal Gubernur Jakarta

Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya