Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok meradang saksi sebut umat Islam tak boleh pilih pemimpin kafir

Ahok meradang saksi sebut umat Islam tak boleh pilih pemimpin kafir Sidang Ahok. ©POOL

Merdeka.com - Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama tidak terima dengan kesaksian dari‎ Muhamad Asroi Saputra. Sebab saksi pelapor tersebut menilai dirinya telah melukai perasaan seluruh muslim di seluruh dunia karena menyinggung Surah Al Maidah Ayat 51.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini menegaskan, banyak pihak yang mendukungnya dalam kasus penistaan agama ini berkeyakinan agama Islam. Terlebih, dia juga memiliki keluarga angkat yang sampai saat ini mendukungnya merupakan muslim.

"Saya keberatan gara-gara saksi mengatasnamakan muslim se dunia. Karena hampir mayoritas pengacara saya adalah muslim. Saudara saya juga muslim, warga Pulau Seribu juga muslim jadi itu tidak semua. Itu terlalu membesar-besarkan," kata Ahok dalam sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).

Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini juga merasa berkeberatan dengan penafsiran PNS Kementerian Agama‎ tentang Surah Al Maidah Ayat 51. Di mana, Asroi menilai muslim tidak boleh memilih pemimpin kafir.

"Saya keberatan disampaikan dalam laporan walaupun dikorelasikan di BAP laporannya itu jadi fitnah bahwa saya Surah Al Maidah Ayat 51 berbohong. Itu cenderung fitnah. Saudara saksi mengerti agama tahu fitnah itu dosanya besar," tuturnya.

Ahok semakin meninggikan suaranya saat menyampaikan keberatan terakhirnya terkait pernyataan Asroi menganggap pemeluk agama lain keberatan dengan pernyataannya pada 27 September 2016. Padahal dalam kesaksiannya, dia menganggap orang yang tidak mengucapkan kalimat dua kalimat syahadad adalah kafir.

"Saya mau tegaskan, Anda mengerti kitab suci dengan baik membaca Alquran dengan baik dan sarjana. Di situ jelas disebutkan Nabi Isa semua begitu jelas dalam Alquran. Dan saya percaya Yesus Tuhan bukan kafir. Saya keberatan Anda menganggap saya kafir saya bertuhan dan saya terima Yesus adalah Tuhan dan hak saya di negeri Pancasila dan setiap WNI di negeri ini. Saya berhak menjadi apapun di republik ini," tutup Ahok.

Sebelumnya, terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama sempat menyinggung soal Surah Al Maidah Ayat 51 saat melakukan kunjungan dinas ke Pulau Pramuka. Akhirnya ini membuat seluruh umat muslim di dunia terluka akibat pernyataan itu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh saksi pelapor, Muhamad Asroi Saputra yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saat memberikan keterangan, PNS Kementerian Agama ini mengatakan sakit hati atas ucapan Basuki atau akrab disapa Ahok itu.

"Karena umat Islam bersaudara pak. Di mana pun di belahan bumi manapun persaudaraan itu ada. Jadi sama rasa pasti sama sakit yang dirasakan," katanya dalam sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).

Namun Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto sempat bingung dengan pernyataan tersebut. Bahkan, dia mencoba mengingatkan apa yang disampaikan oleh Asroi dalam persidangan ke tujuh tersebut.

"Itu kesimpulan Saudara. Apakah sudah dilakukan survei? Apa hanya perasaan Saudara saja?" tanya hakim dalam persidangan.

Asroi yang berprofesi sebagai penghulu di Padang Sidempuan ini menceritakan awalnya mengetahui kasus Ahok dari para jemaah di salah satu masjid di Padang Sidempuan. Dia melihat dan membahas dengan para ulama terkait video tersebut.

"Kami sepakat itu penodaan agama. Kami telpon ulama dan ulama sudah melihat. Kita harus laporkan ini lakukan aksi damai," tutup Asroi.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut

Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tawa Lepas Cak Imin Respons Santai Ucapan Menag Yaqut: Banyak Amin di Masjid
VIDEO: Tawa Lepas Cak Imin Respons Santai Ucapan Menag Yaqut: Banyak Amin di Masjid

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merasa tidak perlu menanggapi serius Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Baca Selengkapnya
Cerita Mardiono Elektabilitas PPP Jakarta Runtuh Setelah Dukung Ahok di Pilgub DKI 2017
Cerita Mardiono Elektabilitas PPP Jakarta Runtuh Setelah Dukung Ahok di Pilgub DKI 2017

Pada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.

Baca Selengkapnya
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis

Yaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.

Baca Selengkapnya
Abu Bakar Basyir Dukung AMIN, Jubir Timnas: Siapapun Berhak, Jangan Dihubungkan Radikal
Abu Bakar Basyir Dukung AMIN, Jubir Timnas: Siapapun Berhak, Jangan Dihubungkan Radikal

Menurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.

Baca Selengkapnya
Ahok Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Seperti Zaman Orde Baru: Rakyat Cuma jadi Penonton!
Ahok Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Seperti Zaman Orde Baru: Rakyat Cuma jadi Penonton!

Ahok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tanggapi Menag Yaqut: Mas Anies Persis Sama Saya, NKRI Harga Mati
Cak Imin Tanggapi Menag Yaqut: Mas Anies Persis Sama Saya, NKRI Harga Mati

Cak Imin mengklaim dirinya dan Anies Baswedan secara tegas menolak politik identitas.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi

Ucapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.

Baca Selengkapnya