Ahok sebut pejabat daerah sering depositkan dana tak terpakai
Merdeka.com - Jakarta masuk dalam lima kota yang penyerapan anggarannya masih rendah. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyadari hal itu.
Itu sebabnya, Ahok, sapaan Basuki, menyetujui rencana Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, memberi sanksi pada pemerintah daerah atas lambannya penyerapan anggaran, dengan mengkonversi Dana Alokasi Umum (DAU) yang merupakan salah satu komponen pendapatan dari APBD menjadi surat utang negara. Dengan begitu, tak ada pejabat yang bermain menyimpan uang negara untuk kepentingan pribadi.
"Kalau dideposito gitu kan enggak bener. Jadi kadang-kadang daerah itu enggak terpakai, suka didepositoin. Itu terjadi seperti itu," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/8).
-
Apa itu deposito? Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank.
-
Kenapa semakin banyak diambil, semakin banyak tersisa? Semakin banyak yang Anda ambil, semakin banyak yang Anda tinggalkan. Siapa aku?
-
Apa saja sampah yang sulit dikelola? Belum lagi, pengelolaan di depo juga masih tercampur sebelum diangkut oleh truk sampah.Saat ada warga yang hendak membuang sampah organik justru ditolak, lantaran terlalu basah. Ini karena ada depo-depo yang ada sempat menerapkan sistem RDF (Refuse Derived Fuel), yakni sampah yang dikeringkan.
-
Mengapa dispraksia bisa terjadi? Dispraksia merupakan kondisi yang terjadi akibat gangguan pada saraf dan bagian otak yang bertanggung jawab atas koordinasi gerak tubuh. Meskipun penyebab pasti dari dispraksia belum sepenuhnya dipahami, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini pada anak, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir yang rendah, adanya riwayat dispraksia dalam keluarga, serta konsumsi alkohol oleh ibu selama masa kehamilan.
-
Mengapa koin-koin ini dikubur? Para peneliti juga menduga koin-koin ini dikubur selama serangan perompak, yang kerap dihadapi desa-desa pesisir Romawi pada abad pertama SM.
Dia pun mendesak Kementerian Dalam Negeri bisa mendorong seluruh pemerintah daerah, untuk menerapkan sistem penganggaran elektronik, seperti e-Musrenbang dan e-budgeting. Hal ini dinilai Ahok dapat mencegah rendahnya serapan anggaran di seluruh pemerintahan daerah.
Ahok mengaku, sistem semacam akan diterapkan juga saat menyusun APBD 2016 mendatang.
"Dengan sistem elektronik seperti itu, semua prosedur penganggaran baru sesuai dan betul. Bayangin, DKI sebagai ibu kota saja, baru tahun ini mau menyusun (anggaran) yang benar. Berarti APBD 2016 memang baru mengarah ke arah yang benar." ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/8).
Diketahui, Pemprov DKI merupakan salah satu pemerintah daerah yang disorot Kemendagri, karena rendahnya serapan anggaran. Bahkan, hingga pertengahan tahun 2015 saja tercatat bahwa serapan anggaran DKI baru 19,4 persen dari total APBD Rp69,28 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada Jum'at (21/8) kemarin, mengumumkan sanksi yang tengah dikaji pemerintah pusat untuk menghukum daerah yang tak mampu menyerap anggaran secara efektif.
Sanksi tersebut adalah mengkonversi dana tunai menjadi surat utang negara, bagi pemda yang serapan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH)-nya rendah. Serta, ada juga sanksi berupa penghentian sementara atau pemotongan penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK), di tahun anggaran berjalan kepada pemda yang tak bisa menyerap anggaran tersebut.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.
Baca SelengkapnyaMengakali anggaran jadi modus yang kerap dilakoni para kepala daerah untuk 'melipat' anggaran negara.
Baca SelengkapnyaAhok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.
Baca SelengkapnyaKarena saat menjabat, seorang kepala daerah mendadak akan mengelola uang hingga Rp1-2 miliar setiap tahun.
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik
Baca Selengkapnya