Ahok yakin gagal bangun pusat lokalisasi
Merdeka.com - Kasus tewasnya Deudeh Alfisahrin di indekosnya kawasan Jalan Tebet Utara, Jakarta, membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merencanakan pembangunan pusat prostitusi. Namun, rencana tersebut mendapatkan respons negatif dari publik.
Setelah melihat respons tersebut, Basuki atau akrab disapa Ahok menjadi pesimis untuk dapat merealisasikan mimpinya. Sebab, anggota DPRD DKI Jakarta juga menolak rencana tersebut.
"Saya kira enggak mungkin ya. DPRD enggak mungkin kasih izin. Masyarakat juga enggak kasih," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/4).
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Siapa yang dituduh bodoh dalam hoaks tersebut? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; 'Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina.'
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang sebarkan hoaks Anies? Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies: 1. Anies Diusung PKB Maju di Jakarta Beredar di media sosial undangan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
Sebelumnya, Ahok mengatakan, salah satu solusi untuk mengurangi kemungkinan adanya ilegal lokalisasi adalah sentralisasi. Bahkan rencana tersebut sudah pernah disampaikan beberapa tahun lalu.
"Bikin lokalisasi. Saya dulu ngomong lokalisasi dicerca orang habis. Itu yang saya bilang kalau Anda mau belajar sesuatu itu musti jelas. Ini masalah penegakan hukum," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/4).
Menurutnya segala tempat bisa menjadi tempat prostitusi ilegal, entah itu hotel mewah maupun apartemen. Untuk itu perlu ada sentralisasi agar semakin jelas peruntukan dan izin yang diberikan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaApabila tujuannya pemerataan, maka pemerintah harusnya fokus membangun kota kecil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengkritik keras proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di depan puluhan ribu warga Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAnies menambahkan jika membangun sebuah kota di tengah hutan menimbulkan ketimpangan.
Baca Selengkapnya