Airin Soal Banyak Pasien Covid-19 Meninggal: Isolasi Mandiri Dilakukan Tak Optimal

Merdeka.com - Wali kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengingatkan warganya atas peningkatan kasus Covid-19 di bulan Desember 2020. Menurutnya, periode Desember ini adalah tertinggi dibandingkan bulan Maret lalu.

"Artinya masyarakat harus waspada dan menjaga kesehatannya dengan penerapan protokol kesehatan," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/12).

Guna memberikan pelayanan terbaik kepada warga terinfeksi Covid-19, Pemkot Tangsel mengaku berupaya terus menambah sarana dan prasarana instalasi Intensive Care Unit (ICU). Baik itu di Rumah sakit swasta dan pemerintah.

"Beberapa rumah sakit menambah ruangannya. Kita juga akan pergunakan Rumah Sakit Pakulonan yang baru selesai dibangun, menjadi rujukan khusus Covid-19," jelasnya.

Selain itu, fasilitas di rumah lawan Covid-19 juga akan ditambah 20 ruangan lagi. Sejauh ini baru terisi 100 dari kapasitas 150 ruangan.

Menanggapi banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal dunia, Airin mengungkapkan, disebabkan isolasi mandiri yang tak optimal. Menurut dia, banyak pasien covid-19 yang masuk ke rumah sakit terlambat.

"Baru dirawat dua sampai tiga hari pasien meninggal. Artinya, isolasi mandiri yang dilakukan tak optimal. Untuk itu, pemkot akan membangun isolasi mandiri terpusat lagi seperti rumah lawan Covid,"ujarnya.

Namun, berdasarkan hasil koordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Tangsel, ternyata hotel di Tangsel, rata-rata penuh.

"Tapi, kita terus mencari lokasi alternatif lainnya, bisa kos-kosan atau guest house untuk dijadikan tempat isolasi mandiri sehingga pasien covid-19 bisa mendapatkan perawatan yang benar dan kasus kematian bisa ditekan," tutup Airin. (mdk/fik)