Akibat cuaca buruk di Selat Bali, KM Trisna Dwitya karam
Merdeka.com - Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk terganggu cuaca buruk. Angin bertiup sangat kencang sejak Sabtu malam hingga menimbulkan gelombang tinggi.
Akibatnya, sejumlah kapal yang sedang berlayar kesulitan melakukan olah gerak ditambah goncangan keras selama pelayaran. Bahkan KMP Trisna Dwitya yang sedang berlayar dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi terseret arus saat mendekati dermaga LCM Gilimanuk dan karam di dekat lampu navigasi atau sekitar 300 meter di sebelah utara dermaga LCM Gilimanuk.
Peristiwa itu terjadi Sabtu malam pukul 20.40 Wita. Kapal tersebut diketahui memuat 6 unit truk besar, 8 unit tronton, 1 unit sepeda motor dan 28 orang penumpang serta 13 ABK tersebut hingga siang ini belum bisa ditarik dari lokasi kandas.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Nyoman Subawa, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kapal karam tersebut. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut dan seluruh penumpang tadi malam langsung dievakuasi oleh tim Basarnas, Polair dan TNI-AL Pos Gilimanuk ke darat dan diistirahatkan di aula ASDP Gilimanuk.
"Dini hari tadi sekitar jam 01.00 Wita sempat dilakukan upaya penarikan terhadap kapal naas tersebut, tapi tidak berhasil karena air di Selat Bali masih surut," ucapnya, Minggu (15/7).
Rencananya proses evakuasi terhadap dilakukan siang ini menggunakan KMP Edha. Kejadian kapal karam di Selat Bali menurutnya sering terjadi lantaran cuaca di Selat Bali sering ekstrim.
Pantauan di pelabuhan Gilimanuk, hingga pukul 11.30 siang tadi kapal nahas tersebut belum bisa ditarik. Meskipun air laut di selat Bali mulai pasang. Cuaca, angin kencang dan gelombang tinggi masih terjadi. Mengakibatkan arus cukup deras.
Meskipun cuaca agak ekstrem, sejumlah kapal terlihat masih tetap berlayar melayani penyeberangan Gilimanuk menuju Ketapang maupun sebaliknya. Terlihat kapal yang sedang berlayar mengalami goncangan yang cukup keras.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, penyebab kecelakaan karena sopir bus mengantuk.
Baca SelengkapnyaTruk Kontainer Seruduk 7 Mobil dan 1 Sepeda Motor, Seorang Tewas Terjepit
Baca Selengkapnya