Akil Mochtar bikin repot saat pantau pemilihan ulang di Buton
Merdeka.com - Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, La Rusuli, mengakui mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, pernah memantau langsung pemungutan suara ulang di wilayah itu. Dia mengaku sempat kerepotan menyediakan segala kebutuhan mantan anggota DPR fraksi Partai Golkar beserta rombongannya itu guna berkeliling Buton melihat pelaksanaan pemilihan ulang.
Menurut La Rusuli, pada 21 September 2011 MK memutuskan supaya mengulang pemilihan umum kepala daerah Buton. Maka dari itu, beberapa hari kemudian dirinya bertandang ke kantor pusat KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, guna meminta saran kepada biro hukum untuk tenaga pengawas.
"Karena menurut biro hukum KPU, kalau di Buton kemungkinan pihak MK tidak datang karena jauh. Makanya saya sempat minta surat meminta bantuan pengawasan kepada pengadilan negeri setempat," kata La Rusuli saat bersaksi dalam sidang Akil, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (3/4).
-
Kenapa jalan sekitar MK ditutup? Tergantung kondisi di lapangan. Jika eskalasi meningkat dan diperlukan, selanjutnya, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas dan penutupan jalan kita alihkan,' kata Susatyo dalam keteranganya.
-
Bagaimana akses jalan ke Kampung Melikan? Walaupun lokasinya terpencil, akses jalan menuju ke dusun sudah bagus dengan menggunakan cor.
-
Mengapa jalur Garut-Cikajang jadi rute tersulit? Hal ini mengingat posisi stasiun Cikajang yang berada di atas ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut.
-
Bagaimana akses menuju kampung terpencil itu? Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
-
Kenapa akses menuju Stasiun Air Asam sulit? Dari pantauan kanal Youtube Yusril Rizki Pratama itu terlihat akses menuju lokasi stasiun begitu sulit dan juga jauh dari jalan utama.
-
Bagaimana cara pemerintah mempersulit urusan? Kedua, birokrasi rumit jika tidak disertai dengan uang. Ganjar mencontohkan, seseorang sulit menjadi PNS jika tidak memiliki orang dalam.'Mau urus apa, amplopnya ada enggak. Maka adagium kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah itu menjadi kewajaran,' ujar dia.
Namun, La Rusuli kaget saat menerima pemberitahuan pada malam hari di rumahnya kalau Akil dan rombongan akan memantau langsung pemungutan suara ulang itu. Tetapi, di sisi lain dia juga bingung bagaimana harus menjamu tamu yang dia anggap terhormat itu. Utamanya soal akomodasi dan transportasi.
"Saat itu pihak MK minta disediakan dua mobil Toyota Kijang Innova dan dicarikan penginapan. Tapi saya dapatnya cuma Avanza, karena waktu itu sulit. Semua mobil rental sudah dipakai kampanye," lanjut La Rusuli.
La Rusuli lantas membuat surat undangan kepada Akil pada 14 Mei 2012. Lima hari kemudian Akil memenuhi janji dan tiba di Buton, tepat di hari pemungutan ulang setelah sekali berganti pesawat di Makassar dan mendarat Bau-Bau, dilanjutkan perjalanan darat berjam-jam lamanya buat mencapai Buton.
Saat Akil tiba, La Rusuli lantas hendak mengajaknya beristirahat di tempat penginapan paling bagus di Buton. Yaitu Hotel Mira. Tetapi, dia mengakui fasilitas dan kualitas layanan tempat penginapan itu tidak sama dengan di Jakarta.
"Makanya kami mohon maaf karena di Buton yang kami anggap paling baik cuma Hotel Mira," sambung La Rusuli.
Namun, Akil enggan beristirahat dan ingin segera memantau pemilihan ulang. Tetapi, La Rusuli mengajak Akil bersantap bersama di salah satu rumah makan tenar di Buton. Setelah itu, Akil baru berputar-putar di Ibu kota Buton, Pasar Wajo, hingga ke beberapa kecamatan. La Rusuli juga mengatakan sempat dibikin susah karena Akil memaksa memantau daerah yang cukup sulit dijangkau dengan jalan darat. Akhirnya mereka harus menyewa beberapa ojek sepeda motor buat mengantar Akil dan rombongannya ke daerah dituju.
La Rusuli mengatakan Akil menolak dia membayar semua fasilitas itu. Dia mengatakan Akil merogoh koceknya sendiri buat membayar akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama dia dan rombongannya memantau pemungutan suara ulang itu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaLogistik yang di angkut menuju Desa Cipang Kiri Hulu yakni Kotak Suara berisi Surat Suara 40 buah dan Beberapa ATK pendukung
Baca SelengkapnyaSeharusnya logistik Pemilu 2024 tersebut sudah tiba pada tanggal 16 Februari.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai lokasi TPS yang lebih terpencil, Kapolres dan rombongan memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaWanita petugas KPPS harus berjalan kaki sejauh empat kilometer dengan medan yang terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu
Baca Selengkapnya"(Tim penyelenggara pemilu) iya karena rumitnya. Pemilu di Indonesia termasuk yang terumit di dunia," kata JK
Baca SelengkapnyaKondisi infrastruktur yang kurang memadai menjadi tantangan tersendiri dalam pendistribusian logistik Pemilu di Rohil.
Baca SelengkapnyaSebanyak delapan belas sepeda motor dan delapan gerobak sapi membawa logistik Pemilu.
Baca SelengkapnyaTak mudah mengirimkan logistik Pemilu 2024 di kawasan Baduy ini. Petugas bersama warga setempat harus berjalan kaki hingga 5 km.
Baca SelengkapnyaLogistik dipastikan telah tiba di Kampung Oya pada Minggu (24/11) sore setelah sebelumnya berangkat pada Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaMereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca Selengkapnya