Akun 'Tuyul' di Surabaya Pakai 8.850 SIM Card, bikin Gojek Merugi Rp400 Juta
Merdeka.com - Polisi membongkar jaringan Gojek 'tuyul' yang beroperasi di wilayah Surabaya. Akibat adanya kecurangan dalam mengoperasikan ojek berbasis aplikasi tersebut, diperkirakan telah menelan kerugian hingga Rp400 juta.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, penyidik membongkar kasus Gojek tuyul dengan modus memanipulasi transaksi aplikasi Gojek. Dengan aplikasi tersebut, tersangka membuat akun-akun bodong, untuk meraih keuntungan.
"Dalam kasus ini satu orang kita tetapkan sebagai tersangka, bernama Jaini," ujarnya, Rabu (26/2).
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Apa penghargaan yang diterima Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang memanfaatkan ojek di Dusun Butuh? Tarif yang dikenakan pendaki untuk bisa naik ojek itu adalah Rp20.000 sekali jalan, untuk pulang pergi tarif totalnya Rp40.000.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Kenapa Gojek mendapat penghargaan? Penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
Dia menambahkan, tersangka memanipulasi transaksi sebagai driver Gojek dan kustomer maupun restoran yang bekerja sama dengan Gojek. Kapolda menjelaskan, dalam kasus ini tersangka menggunakan 8.850 sim card ponsel. Uniknya, ribuan sim card tersebut sudah teregistrasi dengan menggunakan indentitas milik orang lain.
"8.850 sim card tersebut sudah teregistrasi. Ini yang lagi dikembangkan, (sim card) bisa digunakan untuk akun bodong, menyebar hoaks, dan yang lain-lainnya," tegasnya.
Ia mengaku, kejahatan Gojek Tuyul merupakan kejahatan yang terorganisir. Ia memerintahkan pada jajaran Ditreskrimum Polda Jatim untuk mengembangkan pengungkapan kasus tersebut.
"Kejahatan ini melibatkan jaringan, dan ini yang akan kita bongkar. Saya sudah perintahkan pada Pak Dir untuk mengembangkan kasus ini dan ini tersangkanya akan bertambah," jelasnya.
Terpisah, Head Corporate Affairs Gojek Jatim & Bali Nusra, Alfianto Domy Aji mengatakan, pihaknya berterima kasih pada Kepolisian yang telah dapat membongkar kasus ini. Ia mengaku, selama ini driver-driver Gojek ikut terkena dampak akibat ulah tersangka.
Disinggung soal apakah sistem Gojek kebobolan? Ia langsung membantah. Ia mengaku, Gojek telah mendeteksi adanya kasus ini.
"Kami sudah deteksi sebelumnya. Namun yang jelas, kami berterima kasih pada Kepolisian karena sudah berhasil membongkar kasus ini. Sebab, driver kami juga kena dampaknya," tegasnya.
Dalam kasus ini, selain menyita ribuan sim card, polisi juga menyita puluhan HP yang digunakan tersangka.
Sementara itu tersangka Jaini mengaku bisa mendapatkan sim card yang sudah teregistrasi dari seseorang berinisial MF. "Saya membeli (sim card) dari MF," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang driver ojol di Surabaya, Jawa Timur harus menjadi korban oknum tak bertanggung jawab. Ia tertipu oleh orderan fiktif dalam jumlah cukup besar.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus penipuan diduga dilakukan oleh perusahaan PT. Bingoby Digital Kreasi dalam mengelola aplikasi e-commerce Jombingo.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaSeorang pengemudi ojek online (Ojol) menangis karena mendapatkan order palsu atau fiktif ratusan ribu rupiah.
Baca SelengkapnyaPelanggan tidak perlu khawatir karena seluruh data pelanggan dipastikan aman ungkap pihak Smartfren.
Baca SelengkapnyaArif berharap penipuan berkedok lowongan pekerjaan ini bisa diberantas sampai ke akar-akarnya. Karena kasus ini meresahkan masyarakat, terutama pencari kerja.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan, bisnis ilegal ini diotaki seseorang berinisial DBS yang sebelumnya berprofesi menjual handphone dan sim card
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaDengan cara, mentransfer uang ke rekening sesuai permintaan pada aplikasi jombingo
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaPeretasan pada akun bisnis Google dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp sang oknum.
Baca Selengkapnya