Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ampuhkah hukuman kebiri hentikan kekerasan seksual anak?

Ampuhkah hukuman kebiri hentikan kekerasan seksual anak? Ilustrasi kebiri di China zaman dulu. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan ke-2 atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Isi aturan ini yakni pemberatan hukuman pidana bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak dengan hukuman kebiri.

Menanggapi hal tersebut, ahli psikologi forensik dari Universitas Indonesia (UI), Reza Indragiri Amriel yang meminta pemerintah untuk mengkaji kembali keputusan tersebut. Dinilai dia, hukuman kebiri hanya melahirkan mata rantai baru dari kejahatan seksual terhadap anak.

"Ada kekeliruan asumsi yang melatari rencana tersebut. Faktanya, motif pelaku ialah dominansi dan kontrol. Di balik itu ada amarah, dendam, kebencian yang berkobar-kobar," kata Reza saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (25/5).

Orang lain juga bertanya?

Reza yakin, perbuatan dari predator anak ini muncul dari rasa dendam karena pernah mengalami hal yang sama semasa kecilnya.

"Tindakan memviktimisasi anak-anak, dengan demikian, dapat dipahami sebagai cara si predator melampiaskan dendamnya," timpalnya.

"Dan anak-anak, selaku target lunak, merupakan pihak yang paling mudah dijadikan sebagai sasaran pengganti pengekspresian sakit hati sang predator," timpal dia.

Reza mengakui kebiri jelas bakal mematikan syahwat dari pelaku kejahatan seksual anak itu. Hanya saja, hukuman kebiri ini tidak serta merta menghilangkan dendam pelaku.

Dia justru melihat hukuman kebiri nantinya bakal dijadikan pelaku sebagai ajang balas dendam karena merasa sudah direndahkan oleh negara. Pelaku tidak segan-segan mengincar korban baru baik anak-anak atau dewasa untuk melampiaskan dendam tersebut.

"Ini semakin kentara pada paedofil mysoped, yaitu predator seksual yang biasa menggunakan cara-cara brutal untuk melumpuhkan korbannya," terang dia.

Selain dendam yang harus diperhitungkan, pemerintah juga harus memperhitungkan anggaran dana yang dikeluarkan dari hukuman kebiri tersebut. Mengingat, suntik hormonal untuk mematikan nafsu seksual si predator anak jelas memiliki efek samping, baik fisik ataupun psikis.

"Sumber pembiayaan si predator berasal dari kartu Indonesia sehat (KIS). Sebangun dengan pemikiran pada poin di atas, sampai hatikah pemerintah membiarkan KIS-nya digunakan penjahat-penjahat seksual?," kata dia.

Oleh karena itu, Reza menegaskan hukuman kebiri jelas tidak akan membuat efek jera terhadap pelaku kejahatan seks anak. Dia menyebut hukuman yang pantas diberikan kepada predator anak adalah menggabungkan sanksi pidana dan sanksi sosial yaitu, injeksi mati.

"Dari pada menyuntik predator berulang kali sebatas untuk mematikan berahi, lebih baik berikan satu ampul injeksi yang membuat predator mati. Itu sanksi pidana maksimalnya," pungkas Reza.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual
Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual

Ini mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.

Baca Selengkapnya
Tuai Pro dan Kontra, Ini Kata Pakar Terkait Hukuman Penjara Terhadap Anak Pelaku Perundungan di Cilacap
Tuai Pro dan Kontra, Ini Kata Pakar Terkait Hukuman Penjara Terhadap Anak Pelaku Perundungan di Cilacap

Kasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?

Baca Selengkapnya
Hindari Menghukum Anak dengan Pukulan, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua
Hindari Menghukum Anak dengan Pukulan, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua

Memukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.

Baca Selengkapnya
Bukan Hal Sepele, Ini Kata KPAI Terkait Kasus Pembakaran Sekolah di Temanggung
Bukan Hal Sepele, Ini Kata KPAI Terkait Kasus Pembakaran Sekolah di Temanggung

KPAI mengatakan bahwa kasus perundungan di Temanggung seharusnya menjadi sinyal bahaya.

Baca Selengkapnya
Perundungan Kian Mengerikan, Ini Deratan Kekerasan Libatkan Pelajar yang Bikin Geger
Perundungan Kian Mengerikan, Ini Deratan Kekerasan Libatkan Pelajar yang Bikin Geger

Deretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.

Baca Selengkapnya