Anak punk & geng motor kini berani hajar & telanjangi polisi,kenapa?

Merdeka.com - Peristiwa tragis terjadi di Kota Cirebon, Jawa Barat. Seorang polisi yang hendak membubarkan perkelahian antar geng motor justru menjadi bulan-bulanan puluhan pemuda.

Polisi yang bertugas di Polres Cirebon itu dikeroyok, ditelanjangi hingga diarak keliling kota. Hal ini dinilai karena masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan kinerja kepolisian.

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mengakui jika penghargaan dan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur negara memang semakin menurun. Khususnya bagi kepolisian yang bersinggungan langsung dengan warga di lapangan.

"Hari ini ada persoalan misalnya mencari keadilan kepada polisi, orang masuk kantor polisi bukan cari keadilan tapi malah mendapat masalah. Misalnya ke kantor polisi mau cari motor hilang. Motor enggak dapat malah keluar duit " kata Desmond saat dihubungi, Selasa (17/3).

Desmond menilai, kepolisian harus kembali membangun kepercayaan kepada masyarakat. Dengan demikian, tidak lagi terjadi perlakuan sadis yang dilakukan masyarakat kepada polisi yang harusnya melayani dan menjaga keamanan masyarakat.

Sebelumnya juga pernah terjadi penusukan terhadap anggota polisi yang dilakukan oleh anak punk. Kejadiannya hampir mirip, polisi saat itu hendak melerai perkelahian yang dilakukan anak punk.

"Polisi sebagai garda terdepan pengaman masyarakat kalau sampai dibeginikan harus introspeksi, harus ada revolusi untuk lebih membangun trust," jelas dia.

Sebagai mitra kepolisian di Komisi III DPR, Desmond menjanjikan bahwa membangun trust polisi akan menjadi salah satu pokok pembahasan saat rapat kerja nanti. Sebab, akan berbahaya jika masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan polisi.