Anak SD keroyok teman, Fahri Hamzah tagih revolusi mental Jokowi
Merdeka.com - Video kekerasan yang dilakukan sejumlah anak SD yang mengeroyok temannya di dalam kelas membuat banyak pihak prihatin. Termasuk Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengecam aksi kekejaman yang dilakukan siswa terhadap teman wanitanya.
Fahri mengaku sudah menonton aksi brutal tersebut. Dia kaget, hal itu terjadi justru jauh dari ibukota yakni di Bukittinggi, Sumatera Barat.
"Terus terang saya dan istri saya kaget dan terbelalak bisa ada fandalisme dan premanisme pada level anak-anak SD. Membuat kita harus berfikir agak mendalam apa yang terjadi, kolektif anak-anak Indonesia yang jauh di sana Bukittinggi tiba-tiba ada kekerasan semacam itu," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/10).
-
Kenapa mata siswi itu ditusuk? Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Fahri kaget karena di desa-desa seperti Bukittinggi itu mengedepankan budaya yang agamis. Akan tetapi, yang terjadi dalam peristiwa ini justru sebaliknya, terjadi aksi kekerasan.
"Tanpa berpijak pada kultur mengaji sore hari pergi ke surau dalam novel-novel itu sudah tidak keluar lagi sehingga tiba-tiba anak secara kolektif lihat di sudut kelas dia aniaya tanpa rasa iba sambil divideokan ini luar biasa," tegas dia.
Menurut Fahri, bukan hanya pemerintah daerah Bukittinggi yang harus bergerak menangani kasus ini. Pemerintah provinsi Sumatera Barat juga diminta untuk mengantisipasi dan memberikan penyuluhan kepada anak-anak agar tak ada lagi hal serupa terjadi.
"Paling tidak secara teknis ditangani pemerintah Bukittinggi tapi dari sisi support pemerintah provinsi," terang dia.
Oleh sebab itu, Fahri meminta agar revolusi mental yang digembor-geborkan Jokowi harus segera dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi hal serupa terjadi.
"Kalau saya jadi Pak Jokowi yang dia sebut revolusi mental itu harus mulai dia jabarkan," imbuhnya.
Fahri juga berharap agar revolusi mental yang dijanjikan Jokowi tidak hanya dijadikan sebagai alat pencitraan saat kampanye pilpres dulu.
"Jangan sampai itu hanya pencitraan, tapi judgement," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKepolisian total telah melayangkan surat panggilan terhadap tiga saksi dari pihak sekolah. Satu saksi itu merupakan kepala sekolah SMA Negeri 70.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaKejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban dengan akun Instgram @jjjough
Baca SelengkapnyaKorban insial ABF yang masih duduk di bangku kelas satu SMA harus menelan rasa pahitnya menjadi korban perundungan oleh kakak kelasnya sendiri.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca Selengkapnya