Ancam dan paksa korban, Acep setubuhi pelajar SMP 4 kali
Merdeka.com - Acep Riadin (19) ditangkap Unit Reskrim Polsek Medang Kampai, Dumai, Riau lantaran diduga mencabuli anak di bawah umur dengan memaksa dan menganiaya terlebih dahulu. Korban inisial B (14) yang masih berstatus pelajar SMP itu tak berdaya diancam hingga menjadi pelampiasan pelaku.
Kejadian itu dilaporkan ibu korban S (41), warga Kecamatan Medang Kampai, Dumai. Pelaku melampiaskan nafsu bejatnya di rumah korban beberapa waktu lalu. Acep sendiri merupakan warga kecamatan Tambusai Barat, Kabupaten Rokan Hulu.
"Pelaku diduga dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak di bawah umur untuk melakukan persetubuhan," ujar Kapolres Dumai AKBP Donal Happy Ginting saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (11/9).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Siapa otak pemerkosaan siswi SMP? D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Donal menjelaskan, kejadian itu baru terungkap pada Sabtu (10/9) sekitar pukul 08.00 WIB. Sang ibu selama ini sudah menaruh curiga dengan tingkah laku korban yang selalu mengurung diri di dalam kamarnya.
"Lalu pelapor (ibu korban) bertanya kepada anaknya, namun korban tidak mau menjelaskan apa yang terjadi," kata Donal.
Karena masih merasa penasaran, sang ibu menghubungi kakak kandung korban untuk menanyai korban perihal yang terjadi padanya. Setelah dibujuk korban mengakui bahwanya dirinya telah disetubuhi oleh Acep sebanyak 4 kali.
Mendengar pengakuan yang mengejutkan itu, ibu korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medang Kampai agar pelaku segera ditangkap.
Setelah menerima laporan dari ibu korban hari itu juga, anggota Reskrim Polsek Medang Kampai melakukan Penyelidikan. Alhasil, 2 jam kemudian petugas kepolisian medapatkan bukti yang kuat terhadap ciri-ciri pelaku.
"Lalu anggota di lapangan langsung mengamankan dan membawa pelaku ke Polsek Medang Kampai untuk dilakukan pemeriksaan. Saat ini pelaku sudah kita tahan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaPelaku telah delapan kali melakukan aksi itu, enam kali di antaranya di rumahnya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melibatkan psikolog sehingga perbuatan ayah tiri korban terbongkar.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan perbuatan asusila tersebut, tersangka kembali membujuk korban untuk menginap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaUsai dicabuli, para korban kemudian diberi uang Rp5.000 oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca Selengkapnya