Anggota DPR sayangkan harga beras impor buat operasi pasar lebih mahal dari lokal
Merdeka.com - Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengamankan stok pangan, khususnya beras saat bulan Ramadan dan Idul Fitri. Salah satunya adalah menggelar operasi pasar, termasuk menggelontorkan beras impor yang berada di gudang Perum Bulog.
Namun, anggota Komisi IV DPR yang juga politisi Partai Golkar, Firman Soebagyo menyayangkan harga beras impor untuk operasi pasar ternyata lebih mahal dari beras lokal. Menurutnya, beras impor yang digelontorkan harusnya lebih murah dari beras lokal.
Karenanya, anggota Komisi IV DPR ini ragu kebijakan tersebut bisa menekan harga beras di pasaran. "Kalau logikanya kan kalau operasi pasar itu harga terjangkau. Harusnya murah kan. Tapi kalau harga berasnya lebih mahal jadi buat apa kita impor," katanya, Jumat (11/5).
-
Kenapa beras mahal? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Dia mengatakan, idealnya operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga. Sehingga masyarakat mampu membeli beras dengan harga terjangkau.
"Tetapi dengan adanya impor yang jauh lebih mahal, sehingga tidak bisa dibeli dengan harga murah dengan kualitas yang baik, artinya ada apa? Jadi operasi pasar ini hanya jadi alasan saja untuk dijadikan pembenaran agar bisa impor," katanya.
Dia juga mencium ada pemain dan kepentingan di balik hal itu. "Di balik itu ada pemain-pemain, ada kepentingan-kepentingan di dalamnya. Tapi siapa? Saya kira ini menarik dilakukan kajian," katanya.
Dia juga curiga impor beras dilakukan untuk kepentingan politik di 2019. Kecurigaannya ini didasarkan karena tahun lalu Kemendag sudah komit tidak melakukan impor beras.
Buktinya, kata dia, harga beras tahun lalu stabil. Namun, belakangan begitu memasuki tahun politik, Kemendag justru membuka impor keran beras 500 ribu ton.
"Ini yang kita curigai," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaUchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaHal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka bicara keras saat rapat dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Bulog.
Baca SelengkapnyaMenurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk
Baca SelengkapnyaMenurut hitungannya, angka dugaan rasuah tersebut mencapai lebih dari Rp2,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSkandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.
Baca Selengkapnya