Anggota Polair Polda Sumsel tembak kepala sendiri hingga tewas
Merdeka.com - Seorang anggota Polair Polda Sumatera Selatan berinisial Brigadir AP nekat bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri. Tak tanggung-tanggung, senjata yang digunakan adalah senjata serbu jenis SS1.
Peristiwa itu terjadi saat korban berdinas di pos jaga Desa Penuguan, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Senin (1/10). Begitu mendengar suara letusan, rekan korban berusaha menyelamatkan dengan membawanya ke bidan desa.
Namun, kondisi korban semakin kritis sehingga dilakukan rujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang menggunakan speedboat. Dalam perjalanan, korban dinyatakan tewas.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Menurut bidan desa setempat, Ria Sugiarti, kondisi korban terluka parah. Luka tembakan itu mengenai kepala dan tembus.
"Luka tembaknya sangat serius, kena kepala tembus," ungkap Ria di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Senin (1/10).
Namun, Ria tidak mengetahui persis kejadian itu. Dia dimintai rekan-rekan korban untuk melakukan pertolongan medis.
"Meninggal dunia di speedboat karena perjalanan menuju Palembang perlu tiga jam, kami tidak bisa menyelamatkan nyawanya," jelasnya.
Informasi dihimpun, beberapa saat bunuh diri, korban linglung di dalam pos jaga. Dia juga gelisah seperti sedang ditimpa masalah besar.
Direktur Polair Polda Sumsel Kombes Pol Imam Thabrani membenarkan anak buahnya tewas usai menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata serbu jenis SS1. Dari keterangan yang didapat rekan dinas, korban sering mengurung diri.
"Memang kata temannya korban sering ngurung diri," ungkap Imam, Senin (1/10).
Untuk memastikan motifnya, Imam akan mendalami kasus ini dengan mengambil keterangan saksi dan rekan-rekan korban yang lain. Pihaknya juga sudah mengamankan senjata yang digunakan korban berbuat nekat itu.
"Motifnya masih kami dalami. Ini kan musibah, jangan terlalu dibesar-besarkan," tutup Imam.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah yang juga pejabat di polres tersebut
Baca SelengkapnyaKapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengatakan AKP Dadang melepaskan tembakan ke arah AKP Ulil dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaKepastian penyebab kematian Ipda BS diperkuat dari hasil olah TKP dan autopsi jenazah Ipda BS di RS Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaPada saat mencoba mendahului truk tersebut ada mobil pikap yang datang dari arah berlawanan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat berkomunikasi dan mengaku dari POM TNI AD
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Kabupaten Tangerang, Banten berinisial FS (27) menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan kawanan pelaku curanmor
Baca Selengkapnya