Anies Dorong Kampus Aktif Pantau Mutasi Virus dan Dampaknya Bagi Ibu Hamil

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong institusi pendidikan turut aktif berperan memantau perubahan mutasi virus yang berdampak terhadap kelompok ibu hamil dan anak-anak. Dua kelompok itu menurut Anies memiliki risiko tinggi tertular virus namun bukan menjadi prioritas penerima vaksin saat pandemi berlangsung.

"Pandemi ini baru, SARS Cov-2 ini baru, ilmu terkait dengan perilaku virus ini pun masih relatif baru, harapannya proses vaksinasi ini ditandem dengan kampus-kampus untuk melakukan penelitian, monitoring atas setiap ibu yang dapat vaksinasi lakukan monitoring itu sehingga ketika melahirkan pun masih dimonitor bayinya ibunya sehingga kita bisa memiliki data yang komprehensif," jelas Anies di Balai Kota, Kamis (19/8).

Anies pun menyebutkan 1.745 ibu hamil sudah menerima vaksin dosis pertama. Jumlah ini, dinilai indikator antusiasme para ibu hamil mendapat vaksin.

"Pada saat ini sudah tercatat 1.754 ibu hamil yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama," ucapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berujar, risiko keselamatan bagi ibu hamil selama pandemi Covid-19 sangat besar. Di awal pandemi, para ibu hamil bukan menjadi prioritas kelompok penerima vaksin.

Di satu sisi, imbuh Anies, kelompok ibu hamil menjadi tiang untuk keperluan rumah tangga yang membutuhkan mobilitas tinggi di luar ataupun di dalam rumah.

Beban lain yang dipikul ibu hamil selama pandemi adalah fasilitas kesehatan kerap tidak dapat menampung akibat lonjakan kasus.

"Sering kali kita mendengar betapa pilu kejadian-kejadian ketika mereka harus mendapatkan fasilitas persalinan dan fasilitas kesehatan tidak siap untuk menampung," ujarnya.