Arca mahakala peninggalan mataram Hindu ditemukan di Sleman
Merdeka.com - Ditemukan sebuah arca mahakala atau penjaga candi di dukuh Pangukan, Tridadi, Sleman, Senin (20/10). Arca berukuran panjang 30cm, lebar 27cm, dan tinggi 64cm dengan bentuk manusia memegang gada di tangan kanannya tersebut ditemukan Supardi seorang buruh yang tengah menggali tanah untuk pendirian BTS (Base Transceiver Station) Tri.
Menurut Kasi Pelindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB DIY, Dra Wahyu Astuti, arca ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung dibawa ke kantor BPCB di Kalasan untuk diamankan.
"Arca ditemukan siang, kami dihubungi dinas kebudayaan Sleman, diberitahukan ada temuan tersebut, kami langsung ke lokasi hari itu juga," kata Wahyu saat ditemui di kantor BPCB DIY, Selasa (21/10).
-
Mengapa struktur kuno itu baru terlihat sekarang? 'Pencairan gletser yang cepat akibat perubahan iklim menyingkapkan harta karun yang tersembunyi selama berabad-abad,' ujar Eastman.
-
Di mana struktur kuno tersebut berada? Struktur tersebut memiliki panjang sekitar 149 meter dengan lebar sekitar 21 meter dan terletak pada ketinggian 4.661 meter di atas permukaan laut pada kemiringan 8 derajat, dengan koordinat GPS 39°42'39.65' LU, 44°17'59.52' BT.
-
Arca Ardhanari dibuat bagaimana? Arca yang dibuat sekitar abad 14-15 Masehi itu terbuat dari batu. Digambarkan dengan posisi berdiri tegap di atas padmasana.
-
Bagaimana kondisi bangunan Museum Wayang? Dikutip dari museumjakarta.com, sebelum melihat ragam koleksi wayang, pengunjung akan disapa oleh bangunan bernuansa Eropa abad pertengahan yang bergaya klasik.Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Bentuk bangunannya memanjang dengan warna cat yang dominan putih. Jendela dan pintu museum dibuat tinggi dengan bahan kayu lawas sesuai ciri bangunan kolonial.
-
Siapa yang membuat Arca Tanjung Telang? Kehidupan di masa lalu tentunya telah meninggalkan sebuah warisan budaya yang sangat penting bagi umat manusia.
-
Bagaimana bentuk artefak kuno ini? Batu kuno yang ditemukan di Kastil Uwatsuki memiliki bentuk heksagonal berukuran diameter 4,8 cm dengan tebal 1 cm. Sedangkan 17 batu yang ditemukan di Owada jin’ya berukuran 8 cm hingga 14 cm dengan tebal 1,5 cm hingga 3 cm.
Dari analisanya, arca yang ditemukan berjenis Mahakala atau penjaga candi tersebut merupakan peninggalan kerajaan mataram Hindu pada abad ke-9. Arca tersebut dinilainya belum selesai dikerjakan karena bentuknya yang masih kasar.
"Ini adalah arca penjaga candi yang biasa ada di depan candi. Kalau ini semua masih kasar belum jadi sempurna. Kalung di arca belum terukir, sandaran arca belum halus, tangan, kelat bahu masih biasa. Itu saya sebut unfinish," jelas Wahyu.
Dari bentuknya, Wahyu melihat ada kemiripan dengan arca yang berada di candi Prambanan. Namun pihaknya tidak tahu kenapa arca tersebut bisa berada di lokasi penemuan karena sejauh ini belum ada tanda-tanda candi di lokasi penemuan.
"Kenapa arca yang unfinish ini sudah ada di sana, itu kita tidak tahu, mungkin hanyut. Di lokasi memang juga ditemukan batuan candi tapi masih akan kami survei lagi, apakah ada candi di sana atau tidak," urainya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Sleman temukan archa Ganesha dan langsung jadi tontonan.
Baca SelengkapnyaRencananya Candi Gebang akan dijadikan sebuah kawasan wisata.
Baca SelengkapnyaCandi Morangan ditemukan dalam kondisi runtuh pada tahun 1884
Baca SelengkapnyaSampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaSitus peninggalan era Mataram Kuno ini pernah jadi sasaran para pemburu harta karun.
Baca SelengkapnyaBangunan bersejarah ini masih sering dikunjungi untuk ritual
Baca SelengkapnyaCandi Prambanan adalah peninggalan agung dari masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno yang masih eksis hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaBerusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang
Baca SelengkapnyaSitus itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSitus stupa Budha ini letaknya hanya berjarak sekitar 100 meter dari Candi Barong, sebuah candi yang bercorak Hindu.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.
Baca Selengkapnya