Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asal usul nama Pertapaan Bancolono

Asal usul nama Pertapaan Bancolono Pertapaan Bancolono. ©2015 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Pertapaan Bancolono di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, dibangun oleh pemerintah daerah mulai 1989. Kendati demikian, lokasi dipercaya sebagai petilasan Raja Brawijaya V, konon sudah terkenal seantero negeri.

Tempat itu berada di perbatasan antara Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Banyak para petinggi negeri ini, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wiranto pernah singgah ke tempat itu. Presiden RI ke-2, Soeharto, saat masih menjabat bersama para pengikutnya pun sering melawat ke tempat itu. Demikian juga dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah tokoh lainnya. Mereka datang pada hari pasaran, yakni malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon.

Salah satu staf Desa Gondosuli, Amran Guaning Marjuki mengatakan, nama Bancolono diambil dari nama salah satu pengawal Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Menurutnya ada beberapa orang yang mengawal Brawijaya V, saat melakukan meditasi di Gunung Lawu.

"Bancolono itu nama daerah di situ, juga nama salah satu pengawal Brawijaya V saat melakukan meditasi di sana. Para pengawal Brawijaya itu konon menurut para leluhur kita, menjelma menjadi burung. Para pendaki kalau melihat burung itu, bisa jadi penuntun arah agar tidak tersesat," kata Amran, saat ditemui merdeka.com di Balai Desa Gondosuli.

Bancolono, lanjut Amran, kemudian mempunyai dua anak laki-laki. Mereka diberi nama Gombak dan Kuncung. Konon, mereka hingga saat ini masih sering nampak dan menjaga pertapaan Bancolono.

"Mereka berdua katanya masih menjaga pertapaan. Para pengunjung kadang ada yang diweruhi (melihat) sosok mereka," ujar Amran.

Juru Kunci pertapaan Bancolono, Mbah Sarju (91) menambahkan, kemasyhuran pertapaan berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan air laut itu, tak lepas dari adanya dua sendang atau sumber air. Yaitu Sendang Wedok (putri) dan Sendang Lanang (putra), atau kerap disebut Sendang Bancolono.

Sebelum melakukan pertapaan atau meditasi di Ruang Raden, warga atau siapapun harus terlebih dulu mensucikan diri dengan mandi di sendang, sesuai jenis kelamin masing-masing. Kedua sendang terletak di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Sedangkan pertapaan hanya berjarak 20 meter, terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

"Air Sendang Lanang dan Sendang Wedok itu diyakini pernah digunakan untuk minum dan mandi Prabu Brawijawa V dan keluarganya. Dinasti terakhir Raja Majapahit ketika melarikan diri di puncak Gunung Lawu sebelum muksa (mati tanpa meninggalkan jasad) pada abad XV. Air itu diyakini masih sakti dan bertuah hingga sekarang. Jadi kalau ada orang meditasi di Bancolono, pasti akan menyempatkan diri minum atau cuci muka atau mandi dengan air sendang," kata Mbah Sarju.

Pembangunan pertapaan tak hanya dilakukan oleh pemerintah. Orang-orang yang merasa terkabul permintaannya juga turut menyumbang. Mereka tidak hanya membangun tempat pertapaan, tetapi juga memperbaiki jalan setapak dari jalan raya menuju lokasi, dengan cara memberi paving. Setelah dibangun pada 1989, pertapaan direnovasi kembali pada 1996. Kemudian pada 2001, sejumlah orang yang pernah bertapa dan merasa terkabul permintaannya membangun kamar pertapaan lagi menjadi empat dan lebih permanen. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Baca Selengkapnya
Melihat Klasiknya Arsitektur Bangunan Tua di Kampung Laweyan Solo, Tidak Sembarang Orang Bisa Masuk
Melihat Klasiknya Arsitektur Bangunan Tua di Kampung Laweyan Solo, Tidak Sembarang Orang Bisa Masuk

Di kampung Laweyan banyak terdapat rumah-rumah kuno tempo dulu. Rumah-rumah itu merupakan milik para saudagar kaya di sana.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kampung Recosari Boyolali, Ini Potretnya
Menelusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kampung Recosari Boyolali, Ini Potretnya

Saat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa

Baca Selengkapnya
Ada Batu yang Tak Boleh Dipindah, Ini Fakta Menarik Puncak Botorono Bukit di Antara Gunung Sumbing dan Sindoro
Ada Batu yang Tak Boleh Dipindah, Ini Fakta Menarik Puncak Botorono Bukit di Antara Gunung Sumbing dan Sindoro

Di puncak Bukit Botorono, terdapat dua batu yang dikeramatkan penduduk setempat. Sebelum sampai di bukit, pengunjung dianjurkan untuk mengucapkan salam.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Bukit Pertapaan Blitar, Lokasi Favorit Para Tokoh Masa Silam untuk Bertapa
Mengunjungi Bukit Pertapaan Blitar, Lokasi Favorit Para Tokoh Masa Silam untuk Bertapa

Bukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur

Syawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu

Baca Selengkapnya
Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang
Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang

Hingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Candi Banyunibo, Kaya Hiasan Relief Kuno dari Abad Sembilan Masehi
Fakta Menarik Candi Banyunibo, Kaya Hiasan Relief Kuno dari Abad Sembilan Masehi

Candi Banyunibo merupakan sebuah candi bercorak Buddha. Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1940 dalam keadaan hancur lebur.

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi
Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi

Situs itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau
Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau

Tempat ini menjadi bukti warisan peninggalan sejarah kolonial berupa 'jabatan' yang pada saat itu cukup bergengsi di daerah Minangkabau.

Baca Selengkapnya
Kisah Kawasan Jatinegara yang Belum Banyak Diketahui, Punya Dua Versi Nama dan Warganya Keturunan Banten
Kisah Kawasan Jatinegara yang Belum Banyak Diketahui, Punya Dua Versi Nama dan Warganya Keturunan Banten

Ada banyak kisah di Jatinegara, mulai dari dua versi nama sampai warganya keturunan Banten.

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Goa Purba di Pelosok Hutan Boyolali, Terdapat Jejak Peninggalan Mataram Hindu
Menjelajahi Goa Purba di Pelosok Hutan Boyolali, Terdapat Jejak Peninggalan Mataram Hindu

Goa itu lokasinya sangat tersembunyi di tengah hutan jati. Ada seorang warga sekitar yang setiap hari beribadah di goa itu

Baca Selengkapnya