Atasi rob di Pantura Semarang, 5 mesin pompa dikerahkan
Merdeka.com - Sebanyak lima pompa dikerahkan di wilayah pantura Semarang yang ada di Jalan Kaligawe, Kecamatan Genuk, untuk mengatasi banjir rob. Terakhir, rob terjadi selama kurang lebih satu bulan dan diperparah hujan hingga menyebabkan banjir berkepanjangan.
Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan banjir di Kaligawe telah mengganggu laju perekonomian karena wilayah di sana merupakan jalur utama.
"Saya menerima banyak aduan terkait banjir di Kaligawe. Terus kemarin itu saya ngomong ke Kementerian PUPR dan direspons cepat dengan mengirim lima pompa berkapasitas besar sebagai solusi jangka pendek," jelasnya saat meninjau Polsek Genuk yang terendam air, Selasa (27/2).
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Ia mengatakan tiga titik tersebut tergenang air sejak Kamis dini hari.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Kenapa Semarang banjir? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
Ganjar mengatakan, saat ini satu pompa sudah beroperasi dan yang empat lainnya sedang dalam proses pemasangan.
"Target hari ini semua pompa sudah bisa menyedot air," tegasnya.
Pompa yang dipasang tersebut berkapasitas 160 liter per detik dan 250 liter per detik. Pompa tersebut akan dipasang di hilir Sringi, dam Sringin, Kali Babon, Terminal Terboyo dan sekitar Polsek Genuk.
Sementara untuk solusi jangka menengah, lanjutnya, pada 6 Maret akan difungsikan dua kolam retensi dan optimalisasi tanggul sepanjang dua kilometer.
"Jika semua perangkat sudah bekerja, mulai dari tanggul, pompa, dan kolam retensi, insya Allah akan kering. Makanya kita berdoa agar selama proses pemasangan tidak hujan lagi," lanjut Ganjar.
Dikatakan, penanganan banjir dan rob ini harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota. Termasuk juga Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional dan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.
"Semua sedang kerja ini untuk mengatasi banjir, kita butuh tindakan cepat. Harus ngebut karena sudah cukup lama persoalan berlarut-larut. Termasuk juga untuk pengerjaan jalan bolong," tegasnya.
Sementara Siti, kepala asrama PT Victoria Lintas Buana, mengatakan banjir paling parah terjadi seminggu terakhir.
"Baru surut pagi ini, kita langsung kerja bakti agar kantor kembali bersih dan bisa buat kerja. Kalau ada banjir ya pasti terganggu. Apalagi kita PJTKI, butuh mobilitas," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaSelain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaFenomena banjir rob yang sudah menggenangi wilayah tersebut selama lima hari itu diperkirakan akan surut pada Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca Selengkapnya