Ayah Bos Parna Raya jatuh sakit saat tersangkut kasus SKK Migas
Merdeka.com - Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan Direktur Utama PT Surya Parna Niaga, Artha Meris Simbolon mengaku ayahnya, Marihad Simbolon, jatuh sakit setelah tersangkut kasus dugaan suap kepada mantan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Rudi Rubiandini. Dia mengatakan, kondisi kesehatan orangtuanya mulai menurun saat ikut dicegah bepergian ke luar negeri.
"Beliau (Marihad) jatuh sakit pas ada kasus ini. Apalagi kami dicegah ke luar negeri. Beliau langsung operasi. Sampai sekarang masih istirahat (bed rest). Kasus ini sangat mengejutkan bagi keluarga kami," kata Artha berkelit saat bersaksi dalam sidang Rudi dan Deviardi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (11/2).
Marihad Simbolon adalah pemilik PT KPI dan PT SPN yang dikendalikan Meris. Kabarnya, Marihad juga salah satu pendukung dan penyumbang dana kampanye kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon, saat bertarung menjadi dalam ajang pemilihan Gubernur Sumatera Utara tahun lalu.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
-
Apa yang pernah dilakukan Rudini sebagai KSAD? Ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto dan menjelaskan kesalahan sang kepala negara memberi perintah tersebut
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa korban MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Apa yang dilakukan Kasad Maruli? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menghadiri acara pelepasan elang Jawa di tempat latihan Kostrad.
Meris juga membantah soal pertemuan antara dia, Marihad, dan Deviardi, pelatih golf Rudi, di lapangan golf Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, pada Januari 2013. Saat itu, Marihad dan Meris disebut meminta Deviardi supaya melobi Rudi supaya menyetujui pengajuan penurunan formulasi harga gas amoniak buat PT KPI.
"Tidak pernah yang mulia," ujar Artha Meris.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fatih, ayah Sultan, menolak uang ganti rugi yang berjumlah fantastis sejumlah Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaAyah mertua Chua Kotak pergi untuk selama-lamanya lantaran mengalami komplikasi berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaKesepakatan untuk berdamai diambil setelah pihak rumah sakit menjalin komunikasi dengan pihak keluarga sejak BAD meninggal.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, A didiagnosis mengalami mati batang otak.
Baca SelengkapnyaBocah 7 tahun meninggal dunia diduga jadi korban malapraktik operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Baca SelengkapnyaA divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban meminta perusahaan pengelola kabel optik Bali Tower tidak lepas tanggung jawab kendati Sultan telah dinyatakan sembuh dan bisa beraktivitas.
Baca SelengkapnyaSeorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jodi Mahardi masih belum membahas update perkembangan kesehatan dan penyakit diidap Menko Luhut.
Baca Selengkapnya