Baca pleidoi, Aman Abdurrahman klaim tak tahu soal bom Kampung Melayu
Merdeka.com - Terdakwa kasus terorisme Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman membacakan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Aman sebelumnya dituntut hukuman mati.
"Dalam kesempatan ini dan dalam lembaran yang saya tulis ini, saya tidak akan mengutarakan pembelaan bagi diri saya di dalam segala tuduhan yang disematkan kepada saya. Hal ini dikarenakan tidak akan mempengaruhi vonis yang sudah disiapkan," kata Aman, Jumat (25/5).
Dalam pleidoinya, Aman mempertanyakan atas kasus-kasus yang dituduhkan JPU. Dia mengaku baru mengetahui bom Kampung Melayu tahun 2017 di Jakarta, serta dua penembakan polisi di Medan dan Bima tahun 2017 pada saat persidangan.
-
Apa yang dilakukan Polda ke Aiman? 'Tim penyelidik kembali telah melayangkan surat undangan klarifikasi terhadap Aiman Witjaksono untuk dilakukan klarifikasi yang diagendakan dilakukan pasa hari Selasa, 5 Desember 2023 pukul 09.00 Wib di ruang riksa Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Minggu (3/12).
-
Bagaimana Aiman dipolisikan? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Dimana Mentan Amran blusukan? Kami sudah keliling lumbung padi Indonesia di 11 provinsi.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Kenapa Aiman dilaporkan? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
"Semuanya saya sendiri baru tahu beritanya saat sidang ini, di mana semua kasus itu terjadi pada tenggang waktu bulan November 2016 sampai September 2017. Dan saya diisolasi di LP Pasir Putih Nusakambangan sejak Februari 2016. Saya diambil Densus 88, 12 Agustus 2017. Di mana di masa isolasi itu saya tidak tahu berita sama sekali dan tidak bisa bertemu maupun komunikasi siapapun selain sipir LP," papar dia.
Aman mengaku hanya mengetahui kasus bom Thamrin tahun 2016. Itupun dibaca dari sebuah media online.
"Saksi kunci yaitu Abu Gar sudah menjelaskan di dalam kesaksiannya di sidang ini bahwa saya yaitu Aman Abdurrahman tidak mengetahui apa perihal rencana itu," katanya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, apa yang dilakukannya hanyalah sebuah pengingat akan pentingnya netralitas aparat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaBahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono mengaku belum mengetahui adanya laporan tersebut tetapi dia siap mematuhi hukum.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membeberkan alasan menghentikan kasus Aiman.
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono menyayangkan dirinya sebenarnya mengingatkan soal netralitas malah dipidana.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaAlasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.
Baca SelengkapnyaMenurut Linda, banyak orang telah menggiring opini terhadap dirinya dalam kasus ini. Padahal, dia mengaku tak terlibat.
Baca Selengkapnya