Terungkap, Pelaku Teror Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Pakai Bom "Bondet" Ikan
Polisi memastikan, pelaku memakai bahan peledak berjenis bom ikan atau bondet.
Polisi memastikan, pelaku memakai bahan peledak berjenis bom ikan atau bondet.
Polisi telah menemukan bahan ledakan yang dipakai untuk meneror rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Dusun Timur, Desa Nyalabu Daya, Pamekasan, Madura, Senin (19/2) dini hari.
Polisi memastikan, pelaku memakai bahan peledak berjenis bom ikan atau bondet.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, menyatakan, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh anak buahnya itu, bahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
"Ledakan, sudah kita identifikasi, bahan dasarnya kalau enggak salah dari bom ikan, bondet," ujarnya di Mapolda Jatim, Selasa (20/2).
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya yang membackup Polres Pamekasan untuk mengungkap kasus teror bom tersebut. Termasuk menguak siapa pelaku teror, serta motif dari pelaku.
"Mudah-mudahan motif sama pelaku sedang didalami oleh tim, dalam waktu tidak terlalu lama mudah-mudahan bisa kita ungkap. Doakan saja," tegasnya.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kasus teror itu. Namun, ia mengakui ada kerusakan material rumah atas kejadian itu.
"Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa kerusakan material rumah yang ditaruh di depannya itu," kata Irjen Imam.
Didesak soal kemungkinan motif pelaku melakukan teror di rumah ketua KPPS, Kapolda pun mengaku tidak mau berandai-andai. Ia meminta pada awak media agar bersabar menunggu hasil dari kerja tim di lapangan.
"Kita belum tahu motifnya. Kita tidak usah berandai-andai, biarkan tim bekerja dulu," katanya.
Soal saksi yang sudah diperiksa, Kapolda menyatakan sudah ada beberapa orang yang diperiksa. Namun, ia mengakui keterangan dari para saksi itu belum mengarah pada pelaku.
"Sementara ada beberapa (saksi) di lapangan yang sudah dimintai keterangan. Tapi belum mengarah (ke pelaku). Biarkan tim penyelidik yang dibackup polda dan (Polres) Pamekasan bekerja, kita tunggu saja," ujarnya.
Diketahui, rumah seorang warga Desa Nyalabu Daja, Kabupaten Pamekasan, yang terjadi pada Senin (19/2), sekitar pukul 03.45 WIB. Ledakan tersebut dilempar oleh orang tak dikenal saat melintas di depan rumah korban.
"Bahan peledak itu dilempar oleh orang tak dikenal saat melintas di depan rumah korban," kata Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Suguhiarto dalam keterangan pers.
Sri Suguhiarto mengatakan peristiwa ledakan itu terjadi di rumah Husairi, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 06 Dusun Timur, Desa Nyalabu Daya, Kecamatan Pamekasan.
Akibat ledakan itu, dinding rumah Husairi rusak. Selain itu, pintu dan kaca jendela depan serta samping hancur, termasuk lemari kayu yang terletak di ruang tengah. Tak hanya itu, tempat tidur korban dan plafon bagian depan rumah juga rusak.
"Saat kejadian, korban sedang tidak di rumah yang menjadi sasaran lemparan bahan peledak. Husairi berada di rumah satunya yang letaknya berdampingan," kata Sri.
Saat ini petugas sudah memasang garis polisi di lokasi ledakan dan melarang warga untuk mendekat untuk kepentingan penyelidikan.
Perangkat desa resmi melantik petugas KPPS hari ini
Baca SelengkapnyaRumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS itu sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan keluhan anggota tubuhnya lemas.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaLS, istri pelaku histeris karena tak menyangka suaminya adalah pelaku pembunuhan
Baca SelengkapnyaMeski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara dilakukan anggota KPPS untuk menarik minat warga agar mau menyalurkan suaranya dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaRinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca Selengkapnya