Bacakan duplik, Dahlan Iskan curhat di sidang penjualan aset PT PWU
Merdeka.com - Jelang putusan kasus pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU), tanah bangunan di Kediri dan Tulungagung, milik BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terdakwa Dahlan Iskan curhat dalam di persidangan Pengadilan Tipikor, Surabaya. Curhat itu disampaikan mantan Menteri BUMN itu sebelum sidang agenda duplik atas tanggapan dari Jaksa Penuntut Umum.
Berikut curhat Dahlan Iskan, sebelum duplik dibacakan penasehat hukumnya.
"Bapak-bapak Majelis Hakim yang mulia,
-
Kenapa Inul Daratista melaporkan mantan karyawannya? Inul menegaskan, 'Saya tidak akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.' Ia bertekad untuk memberikan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Bagaimana usulan Baleg DPR soal DKJ di sampaikan? Mulanya, Awiek menyoroti Daftar Inventaris Masalah (DIM) RUU DKJ Nomor 572 terkait pemindahan status ibu kota ke IKN.
-
Apa yang dilakukan Inul Daratista terkait mantan karyawannya? Baru-baru ini, Inul menceritakan sebuah pengalaman mengejutkan terkait mantan karyawan yang berusaha menggelapkan aset perusahaan. Kepercayaan yang ia berikan ternyata disalahgunakan untuk melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian mobil operasional serta uang perusahaan.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Apa yang dibahas DPR dengan bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
Jalannya perkara ini, mungkin seperti rujak cingur untuk saudara Wisnu Wardhana tapi seperti rujak sentul untuk saya: kami ngalor jaksa ngidul.
Karena tidak ada yang baru dari replik bapak jaksa dan hampir tidak ada sanggahan sama sekali atas pledoi kami maka duplik ini saya manfaatkan untuk mengungkapkan rasa syukur saya kepada Allah swt bahwa:
Selama sidang saya bisa melewati masa kritikal saya sehingga lolos dari serangan penyakit lupus yang hampir saja mengenai saya. Saya berterima kasih atas ijin berobat yang diberikan kepada saya.
Semula saya masih berharap hasil diagnosa tim dokter Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya yang mengatakan bahwa saya diambang terserang penyakit lupus itu keliru. Ternyata hasil pemeriksaan di RS Di Yi Zhong Xin Yi Yuan, Tianjin, sama. Alhamdulillah langsung ditangani.
Sayang waktu berobat hanya satu minggu sehingga tidak mungkin mengatasi ancaman penyakit tersebut secara tuntas.
Serangan lupus tersebut datang akibat terganggunya keseimbangan imunitas di tubuh saya. Alhamdulillah bahwa ijin berobat tersebut telah membuat masa kritikal saya itu lewat.
Memang ancaman penyakit lupus masih terus mengintai saya setiap saat. Ini karena obat yang saya minum setiap hari memang berdampak menurunkan sistem imunitas tubuh saya.
Namun saya tidak mungkin tidak minum obat tersebut karena hati yang terpasang di tubuh saya sejak 10 tahun yang lalu itu tetap dianggap benda asing oleh sistem tubuh saya yang asli.
Seperti diketahui, 14 tahun yang lalu saya didiagnosa terkena sirhosis dan kanker hati. Selama dua tahun (2003-2005) saya harus mondar-mandir Surabaya-Singapura untuk mencoba segala macam upaya.
Upaya yang darurat adalah bagaimana mengatasi munculnya banyak gelembung darah di sepanjang saluran pencernaan saya agar tidak muntah darah lagi. Juga untuk mengatasi bengkaknya tubuh saya. Susu saya kian montok sehingga mirip perempuan. Kaki saya juga membesar sehingga tiap tiga bulan harus ganti ukuran sepatu.
Semua itu saya jalani sambil terus bekerja keras untuk perusahaan-perusahaan saya dan untuk membenahi PT PWU. Tentu banyak dokumen yang mau tidak mau tetap harus saya tandatangani meski sering kali harus menunggu kepulangan saya dari luar negeri.
Sampai saat itu saya masih bisa merahasiakan sakit saya. Saya baru tidak bisa lagi merasa sehat setelah harus menjalani kemoterapi di Singapura yang mengakibatkan kondisi tubuh saya menurun drastis.
Namun karena kemo tersebut tidak berhasil pada tahun 2005, saya harus lebih banyak tinggal di RRT mencoba pengobatan alternatip di kota Yantai, propinsi Shandong. Juga di kota Harbin propinsi Heilongjiang, dekat Rusia.
Ternyata juga gagal. Kanker-kanker hati saya terus membesar. Saya kemudian menjalani pengobatan modern lagi. Tiga buah kanker yang sudah besar di dalam hati saya itu dibakar. Agar mati.
Yang kecil-kecil dibiarkan dulu. Sebulan kemudian ternyata hidup lagi. Dibakar lagi. Dua bulan kemudian hidup lagi. Sementara itu limpa saya juga terus membesar yang mendekati pecah. Dokter memutuskan memotong limpa saya sepertiganya. Operasi pemotongan limpa ini sangat kritis. Dokter Singapura sebenarnya melarang pemotongan itu mengingat resikonya fatal.
Dokter Singapura memilih membuang saja limpa saya. Saya harus mondar-mandir RRC-Singapura untuk membuat keputusan apakah limpa saya dipotong atau dibuang. Akhirnya saya memutuskan dipotong saja. Di sebuah rumah sakit tradisional di RRC.
Semua itu belum menyentuh inti persoalan, sebelum kanker hatinya dituntaskan. Limpa yang sudah dipotong pun membesar lagi. Kanker yang sudah dibakar hidup lagi.
Akhirnya saya jalani upaya sapu jagad: ganti hati. Belum tentu berhasil tapi tidak ada pilihan lain. Berhasil pun ada syaratnya: saya harus minum obat penurun imunitas setiap hari. Seumur hidup.
Resiko berikutnya adalah saya mudah terkena penyakit. Atau tertular penyakit. Atau terkena lupus seperti yang hampir terjadi beberapa minggu lalu itu.
Kini, setiap kali saya terkena sariawan yang bersamaan dengan munculnya bintik-bintik merah di wajah saya atau ada gumpalan ketombe di dalam rambut saya, saya harus ekstra waspada.
Alhamdulillah Yang Mulia, di tengah tekanan bertubi-tubi ini saya bisa melewati masa-masa kritikal itu. Seberat apa pun perjalanan ini tidak lagi saya rasakan berat karena saya sudah merasakan yang jauh lebih berat dari semua ini.
Lebih alhamdulillah lagi dari persidangan ini terbukti tidak ada fakta yang mengatakan saya menikmati uang, atau menerima aliran uang atau menerima sesuatu.
Kepada saudara Sam Santoso yang mengakibatkan saya jadi terdakwa ini saya tetap mendoakan agar cepat sembuh, kian kaya-raya dan berumur panjang.
Kepada jaksa yang masih muda-muda dan ganteng-ganteng ini saya doakan kariernya lancar, pangkatnya terus naik dan jabatannya meningkat setelah selesainya perkara ini.
Yang Mulia,
Kapal layar keadilan harus terus diarungkan.
Alhamdulillah, ya Allah layarku bisa berkembang.
Alhamdulillah ya Allah tiba-tiba badai menerpa dan layarku tetap berkembang.
Alhamdulillah ya Allah lautku tenang.
Alhamdulillah, ya Allah tiba-tiba datang gelombang dan layarku tetap berkembang.
Alhamdulillah, ya Allah langit terang penuh bintang.
Alhamdulillah, ya Allah tiba-tiba mendung dan badai menyapunya namun arah layarku tidak berubah.
Alhamdulillah lautku pasang. Alhamdulillah lautku surut.
Alhamdulillah lautku tenang. Alhamdulillah lautku ribut.
Alhamdulillah lautku terang. Alhamdulillah lautku berkabut.
Alhamdulillah ada laut.
Tipikor Surabaya, 18 April 2017
Dahlan Iskan,"
Mengenai apa yang dikatakan Dahlan Iskan sebelum sidang duplik digelar, Jaksa Penuntut Umum, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menilai apa yang dikatakan itu haknya. Apapun yang disampaikan itu harus tetap dihargai.
"Secara yuridis, itu tidak masuk dalam pokok perkara. Karena, apa yang disampaikan dan dikatakan itu ungkapan atau curahan hati," ucap JPU Trimo, Selasa (18/4).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Ade Dirman mengatakan sudah 60 orang diperiksa kasus PTPN6.
Baca SelengkapnyaDahlan tidak menapik akan terjadinya kasus korupsi, baik dilakukan secara personal maupun secara korporasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait kasus dugaan korupsi pembelian LNG PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaMantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah selesai diperiksa oleh KPK selama 6 jam.
Baca SelengkapnyaMantan Menteri BUMN itu diminta KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi terkait kasus korupsi gas alam cair (LNG) Pertamina.
Baca SelengkapnyaDahlan Iskan diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2021.
Baca SelengkapnyaJK menegaskan dalam dunia bisnis ada dua hal yang digaris bawahi, yakni untung dan rugi.
Baca SelengkapnyaMantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaKemudian hakim kembali memastikan agar baik Irwan dan Windi bersuara lebih keras dan jelas.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Indonesia (AII) meminta Polresta Tangerang tidak memproses laporan terhadap Said Didu.
Baca Selengkapnya2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaKetua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengaku bakal menelaah terlebih dahulu laporan yang dilayangkan oleh Sugeng Teguh.
Baca Selengkapnya