Badan Geologi Minta Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Lebak Mengungsi
Merdeka.com - Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta warga Sudamanik, Cimarga Kabupaten Lebak waspada akan adanya pergerakan tanah susulan, terlebih saat kondisi hujan.
Penyelidik Bumi Badan Geologi Bandung PVMBG Kementerian ESDM Yunara Dasatriana menyarankan warga dua Kampung di Lebak yang mengalami bencana pergerakan tanah, mengungsi sementara waktu selama penelitian pergerakan tanah.
"Ini harus diwaspadai oleh masyarakat karena hujan menurut BMKG perkiraan masih tinggi curah hujan di bulan Februari ini. Jika curah hujan harus mulai waspada. Perkembangan pergerakan sebaiknya mengungsi ke lokasi jauh dari retakan," kata Yunara usai melakukan pemeriksaan awal tanah di Lebak, Selasa (12/2).
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Dimana longsor terjadi di Bandung Barat? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Kenapa longsor terjadi di Bandung Barat? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
Dia menjelaskan hasil penelitian awal. Kondisi tanah masuk kategori tipe rayapan. Saat tidak hujan, cenderung normal dan pergerakannya cenderung lambat. Tanah tidak akan sekaligus longsor. Karena pada saat dikontrol topografi kemiringannya tidak terlalu terjal. Namum yang harus diwaspadai ketika hujan turun.
"Kalau pergerakan tanah tipe rayap begini dia akan mengalami perkembangan retakan. Ketika retak, bangunan pun akan terganggu karena fondasi dan permukaannya akan melebar," katanya.
Faktor utamanya karena kondisi geologi yang memang mempunyai tanah penutup dan batuannya bersifat meresapkan air. Secara geologi, lokasi ini tersusun oleh batu pasir tuff. Tuff ini mempunyai sifat yang sangat mudah meloloskan air, sementara di bawahnya terdapat lapisan napal atau kapur kayu lumpur.
"Ini bisa dilihat dari peta geologi lembar Serang. Dan berdasarkan pengamatan lapangan pun memang seperti itu. Barusan kami di sungai itu menemukan lapisan batu pasir tuff kemudian ada napalnya juga," katanya.
Dari sisi yang lain pemicunya yakni curah hujan. Terlebih di bawah ada sungai dengan debit air meningkat, volume air meningkat terjadi erosi secara lateral.
"Dari bawah itu terjadi pelemahan juga oleh erosi lateral tersebut, kemudian kondisi diatas telah teresap air dan telah terakumulasi pada kontak antara batu pasir tuff dengan nepal tadi itu. Makanya tanah bisa bergerak," katanya.
Kondisi tanah secara tidak langsung dilemahkan oleh erosi. Sehingga semakin mudah bergerak. Kemudian dari kondisi geologi ini permukiman ini memang searah dengan bidang perlapisan yang mengarah ke sungai. Dari hasil pemantauan bahwa kemiringan lapisan tanah tidak terlalu terjal maksimal hanya 10 derajat.
"Sebaran batuannya memang pemukiman searah dengan pelemparan kearah sungai tersebut. Memang ada potensi dan sudah terjadi (gerakan). Dan rumah-rumah dekat sungai retakannya sudah intensif," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaNamun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi
Baca Selengkapnyagetaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaBNPB mengungkapkan tujuh posko darurat sudah disiapkan untuk menampung belasan ribu warga tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga desa itu dibantu sejumlah kerabat untuk membawa barang dan ternak ke atas mobil.
Baca SelengkapnyaRekomendasi dari BMKG Jabar hasil pengamatan curah hujan lebat sejak pagi akan melanda Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Baca SelengkapnyaRitual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaWarga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca Selengkapnya