Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahrun Naim dan Santoso tebar ancaman, bagaimana antisipasinya?

Bahrun Naim dan Santoso tebar ancaman, bagaimana antisipasinya? Bahrun Naim. ©bahrunnaim.co.id

Merdeka.com - Polisi telah menetapkan Bahrun Naim sebagai otak di balik teror bom Sarinah beberapa waktu lalu. Lelaki yang sempat berprofesi sebagai guru ngaji ini memilih pindah dan bergabung bersama ISIS di kota Raqqa, Suriah.

Bersama Santoso, Bahrun masih menebar ancaman untuk mengganggu keamanan di Indonesia. Ancaman-ancaman itu kembali dikemukakannya melalui situs pribadinya, target serangannya tetap menyasar kepada aparat kepolisian dan simbol-simbol barat.

Berbeda dengan aksi terorisme yang sebelumnya, Bahrun sangat aktif dalam menebarkan gagasannya di dunia maya. Propaganda yang dilakukannya tersebut juga dipakai sebagai wadah komunikasi dengan jaringan-jaringannya di Indonesia.

Pengamat terorisme Ridlwan Habib menyebutkan, internet bisa dipakai untuk berbagai macam, mulai dari kepentingan komersial bahkan bisa pula digunakan sebagai sarana kejahatan. Khusus ISIS, dunia maya juga menjadi wadah untuk propagandanya terhadap warga dunia.

"Internet bisa digunakan sebagai propaganda kekuatan ISIS, misalnya dengan video-video pemenggalan. Kedua sarana mencari uang dengan carding atau hacking dengan membobol rekening kartu kredit orang lain," ujar Ridlwan saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (20/1).

Lewat sarana itu, Bahrun diyakini bisa mendapatkan uang untuk menjalankan operasi terornya di Indonesia. Apalagi, internet cukup aman digunakan karena menggunakan sistem enkripsi yang tidak mudah dibongkar orang lain.

Kondisi itulah yang membuat Indonesia cukup rentan disusupi aksi-aksi teror yang jika tidak ditanggulangi bisa menjadi ancaman baru bagi keamanan dalam negeri. Karena itu, butuh dasar hukum yang jelas dalam mengadang penyebaran ideologi pro terorisme di Indonesia, utamanya yang tersebar melalui jaringan internet.

"Penyebaran ideologi pro ISIS berlangsung bebas, baik melalui pengajian tatap muka maupun website dan media sosial," lanjutnya.

Selain itu, negara juga tidak memiliki aturan untuk memberikan bantuan kepada mantan narapidana terorisme. Bantuan itu sangat diperlukan mengingat adanya penolakan masyarakat terhadap mereka, sehingga dengan mudah kembali ke jaringan yang bertentangan dengan negara.

"Mantan napi terorisme yang ditolak masyarakat, tidak punya uang dan terdesak, memilih kembali ke teman-teman lama yang menjanjikan perlindungan dan tawaran uang/maisyah," pungkasnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TKN Prabowo Balas Cak Imin soal Indonesia Terancam Bahaya Jika Amin Tak Menang: Jangan Sombong!
TKN Prabowo Balas Cak Imin soal Indonesia Terancam Bahaya Jika Amin Tak Menang: Jangan Sombong!

Nusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga

"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kalau Ada yang Takut-Takuti, Jangan-Jangan Mereka Antek Asing
Prabowo: Kalau Ada yang Takut-Takuti, Jangan-Jangan Mereka Antek Asing

Prabowo menduga pihak-pihak yang menakuti-nakuti masyarakat merupakan antek-antek asing yang ingin Indonesia selalu menjadi negara miskin.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar
Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar

Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ingatkan Prabowo: Yang Bekerja Sama Saja Bisa Ganggu
Ganjar Ingatkan Prabowo: Yang Bekerja Sama Saja Bisa Ganggu

Ganjar Pranowo mengingatkan kepada Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa pihak yang berada di dalam pemerintahan bisa saja mengganggu.

Baca Selengkapnya
Hasto Akui Bertemu dengan JK, Bahas Peluang Kolaborasi Anies dan Ganjar di Putaran Kedua?
Hasto Akui Bertemu dengan JK, Bahas Peluang Kolaborasi Anies dan Ganjar di Putaran Kedua?

Mereka merasa banyak pihak yang mempolitisasi kebijakan pemerintah dan adanya intimidasi.

Baca Selengkapnya
Solusi Peserta Pilkada agar Jakarta Tak Tenggelam, Ternyata Proyek Ini jadi Andalan
Solusi Peserta Pilkada agar Jakarta Tak Tenggelam, Ternyata Proyek Ini jadi Andalan

Tiga calon gubernur Jakarta, ditantang mencari solusi agar analisis Jakarta akan tenggelam bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Diancam Dibunuh, Mahfud Ancam Masyarakat: Kami Gampang Nangkap Orang!
VIDEO: Anies Diancam Dibunuh, Mahfud Ancam Masyarakat: Kami Gampang Nangkap Orang!

Menko Polhukam Mahfud MD keras mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pengancaman pada capres dan cawapres seperti dialami Anies Baswedan

Baca Selengkapnya
AHY: Giant Sea Wall Bakal Jadi Fokus Prabowo
AHY: Giant Sea Wall Bakal Jadi Fokus Prabowo

AHY mengatakan tujuan pembangunan giant sea wall adalah untuk menyelamatkan manusia.

Baca Selengkapnya
Luhut Beri Saran ke Prabowo: Jangan Ada Menteri Punya Track Record Tidak Bagus
Luhut Beri Saran ke Prabowo: Jangan Ada Menteri Punya Track Record Tidak Bagus

Saran tersebut diberikan untuk memastikan pemerintahan berikutnya berjalan lancar.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bicara Urgensi Kenaikan Anggaran Pertahanan
Prabowo Bicara Urgensi Kenaikan Anggaran Pertahanan

Prabowo bersyukur kemampuan diplomasi Indonesia bisa membuat tidak terlibat dalam konflik negara lain.

Baca Selengkapnya