Bandara Aminggaru Ilaga Sempat Ditutup akibat Kecelakaan Pesawat
Merdeka.com - Operasional Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua sempat ditutup usai insiden kecelakaan pesawat, Senin (25/10). Akibat kejadian tersebut, pilot pesawat bernama R Kurtadi meninggal dunia.
Kepala Bandara Aminggaru, Herman Sujito mengatakan, jenazah pilot dibawa ke Puskesmas Ilaga. Bandara sementara ditutup karena badan pesawat yang jatuh masih berada di runway.
"Sampai detik ini, penerbangan lainnya ke Bandara Ilaga ditutup, sebab badan pesawat Smart Air masih berada di tengah landasan," kata Herman saat dihubungi.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Kenapa Stasiun Kalipucang ditutup? Adapun Stasiun Kalipucang diketahui terakhir beroperasi pada 1 Februari 1982 silam. Ketika itu Jawatan Kereta Api Indonesia terpaksa menutupnya dan menonaktifkan jalur Kalipucang, lantaran sepinya pengguna kereta api.Usut punya usut, kemajuan transportasi darat berupa mobil dan bus umum menjadi biangnya.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Kapan helikopter jatuh di Gunung Burangrang? Helikopter ini diperkirakan jatuh pada 8 Februari 2001 lalu, di kawasan Gunung Burangrang.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Kecelakaan pesawat disebabkan kabut tebal yang menutupi runway Bandara Aminggaru. Diketahui pesawat nahas tersebut berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika tanpa membawa penumpang.
"Tidak ada penumpang, hanya pilot dan co pilot, mereka terbang dari Timika dengan tujuan ilaga, sesampainya di ilaga, hendak mendarat, diujung runway yang berkabut, pesawat landing dengan approach yang terlalu rendah," kata perwakilan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Papua Norbert Tunyanan di Jayapura.
Kini pesawat sedang ini dalam evakuasi karena block runway. Dikatakan, saat pesawat jatuh kondisi awal pilot pingsan, kemudian sempat siuman tetapi berapa saat kemudian meninggal dunia. Sementara co pilot mengalami luka-luka.
Norbert Tunyanan mengatakan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat, tim akan ke Ilaga untuk melakukan investigasi. "Tim akan ke sana, tapi saat ini masih koordinasi dengan pihak bandara untuk menggeser pesawat dari runway," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deputi Area Manager Trigana Irwan Rochendi mengatakan pesawat memuat 42 penumpang dengan 6 kru pesawat. Salah satu penumpang istri Pj Gubernur Papua.
Baca SelengkapnyaPenyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaWarga dan petugas yang berjaga langsung melakukan evakuasi saat kecelakaan pesawat.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaKunto Aji menaiki pesawat Garuda dengan rute Jakarta-Pekanbaru. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.50 WIB.
Baca SelengkapnyaPesawat SAM Air sebelumnya berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju ke Bandara Panua Pohuwato.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca SelengkapnyaPesawat membawa 5 penumpang yakni Pendeta Saul Bagau, Melek Bagau, Debora Bagau, James Bagau dan seorang anak kecil.
Baca SelengkapnyaAbu vulkanik Gunung Ruang yang terdeteksi berdasarkan hasil pengamatan lapangan, berupa paper test yang dilakukan pada pukul 07.00 WITA hari ini (18/4).
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca Selengkapnya