Banjir Bandung, ratusan rumah terendam hingga pagar SMAN 9 jebol
Merdeka.com - Hujan yang mengguyur Kota Bandung menyebabkan banjir di sejumlah daerah, salah satunya Pasteur yang paling parah terdampak. Ratusan rumah pun terendam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan selain merendam ratusan rumah, banjir juga mengakibatkan pagar SMAN 9 Bandung jebol.
"Berdasarkan laporan awal dari BPBD Provinsi Jawa Barat, banjir menyebabkan ratusan rumah terendam banjir. Ada rumah yang rusak akibat tergerus banjir di bantaran Kali Cilimus. Banjir juga menjebol pagar SMAN 9 Bandung sehingga merendam ruang kelas dan ruang guru sekitar 90 cm," ujar Sutopo dalam keterangannya, Senin (24/10).
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
Banjir, lanjut Sutopo, juga merendam sepanjang ruas jalan utama.
"Di sepanjang jalan utama itu, air sudah menutup jalan seperti sungai. Kawasan di Jalan Pasteur terendam banjir hingga ketinggian 160 cm. Begitu juga di Jalan Pagarsih tinggi banjir 150 cm dan Jalan Nurtanio setinggi 120 cm. Banjir mengalir dengan cepat dan semua drainase perkotaan meluap. Saluran drainase perkotaan tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga terjadi banjir," ungkap Sutopo.
Selain itu, tambah Sutopo, kendaraan dan motor yang sedang melintas di jalan terendam banjir. Kendaraan yang parkir di BTC Mall juga terendam banjir. Bahkan beberapa mobil terseret banjir seperti layaknya diterjang tsunami kecil di jalan.
Kini, sebagian kawasan yang terendam perlahan surut. "Kondisi topografi yang miring menyebabkan banjir cepat surut. Masyarakat membersihkan rumah dari lumpur. Pendataan masih dilakukan," tuturnya.
Sutopo memprediksi curah hujan di daerah tersebut akan terus meningkat diakibatkan fenomena La Nina hingga Desember 2016 mendatang. "Sedangkan Dipole Mode masih menguat sehingga curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan meningkat. Kejadian hujan ekstrem diprediksikan akan meningkat sehingga potensi banjir, longsor dan puting beliung akan meningkat," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca Selengkapnya