Banjir di 3 kabupaten di Riau, pemkab diminta naikkan status darurat
Merdeka.com - Banjir di tiga kabupaten yakni Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi terus meluas. Untuk mempercepat proses pengerahan bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat, Pemerintah setempat yakni Bupati diminta menaikkan status tanggap darurat banjir.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger. Menurutnya, dengan kondisi banjir yang kian meluas, pemerintah di Tiga Kabupaten didesak supaya meningkatkan status tanggap darurat banjir.
"Tiga daerah harus segera meningkatkan status tanggap darurat banjir. Karena kondisi banjir ini terus meluas," ujar Edwar, Selasa (9/2).
-
Dimana di Kota Padang banjir paling parah? “Di kawasan Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan ini ketinggian air mencapai 100 cm,“ katanya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
Dikatakan Edwar, saat ini dirinya bersama dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubri Arsyadjuliandi Rachman dan Dandrem Wirabima serta instansi terkait sedang meninjau kondisi banjir di Kampar.
"Kampar merupakan satu dari tiga kabupaten terparah terkena banjir," terang Edwar.
Hal ini disebabkan tingginya curah hujan di Sumatera Barat, yang notabene merupakan daerah hulu sungai Kampar.
"Kondisi air di PLTA Koto Panjang terus meningkat. Hari ini Lima pintu sudah dibuka, karena permukaan air terus naik," ucap Edwar.
Oleh karena itu, Edward meminta Pemkab Kampar, Rohul dan Kuansing segera menetapkan status tanggap darurat banjir.
"Agar proses pengerahan bantuan dari pusat cepat dan masyarakat bisa diamankan sesegera mungkin," tandasnya.
Untuk diketahui, kondisi terkini di tiga daerah semakin parah. Di Kabupaten Kuansing, ribuan rumah terendam air. Di Kabupaten Kampar, selain puluhan rumah terendam air, hampir 90 persen usaha kerambah warga lenyap diseret arus air.
Sedangkan di Rohul, 3 Jembatan penghubung ambruk diterjang banjir. Akibatnya, ratusan kepala keluarga terisolir.
Namun, hingga kini, belum satu pun dari 3 Bupati selaku Kepala Daerah di wilayah terjadi bencana itu yang menetapkan status Tanggap Darurat Banjir. Di Kampar, Bupati Jefry Noer lebih memilih keliling memantau langsung lokasi banjir dengan mengendarai sepeda motor, ketimbang menaikkan status tanggap darurat.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaIqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca Selengkapnya