Banjir di Kutai Timur, 1.000 Warga Mengungsi
Merdeka.com - Enam kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur dilanda banjir. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas yang sangat tinggi pada Jumat (18/3) pukul 14.30 WITA.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari melaporkan sebanyak 2.477 rumah terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50 sentimeter hingga 2 meter.
"Akibatnya sebanyak 5.245 Kepala Keluarga (KK) atau 16.896 jiwa terdampak, 1.000 jiwa diantaranya mengungsi di pos pengungsi Masjid Agung Center," jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin (21/3).
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
Sementara enam kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Sangatta Selatan tepatnya di Kelurahan Singa Geweh Desa Sangatta Selatan. Kemudian Kecamatan Sangatta Utara tepatnya Kelurahan Teluk Lingga di Desa Sangatta Utara dan Swarga Bara.
Selanjutnya di Kecamatan Bengalon, terdapat tiga desa terdampak yakni Desa Spaso, Spaso Selatan dan SpasoTimur. Di Kecamatan Rantau Pulung terdapat dua desa terdampak yakni Desa Rantau Makmur dan Margo Mulyo. Kemudian Kecamatan Muara Bengkal terdapat 1 desa terdampak yakni Desa Batu Timbau Ulu.
Kecamatan Muara Wahau menjadi kecamatan paling banyak terdampak yakni terdapat tujuh desa terdampak yakni Desa Diak Lay, Benhes, Dabeq, Muara Wahau, Jak Luay, Long Wehea dan Nehas Liah bing.
Abdul mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Sementara pemerintah daerah setempat telah membuka dapur umum di dua titik yakni di Kantor Desa dan Kelurahan Singa Geweh.
Petugas terus melakukan evakuasi warga hingga Minggu (20/3) pukul 22.00 WITA. Selain itu, bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan terus didistribusikan kepada 10 titik pengungsian yang telah disiapkan. 10 Titik posko tersebut terbagi di Kecamatan Sangatta Utara sebanyak tiga titik dan tujuh titik di Kecamatan Sangatta Selatan.
Laporan terkini yang diterima Pusdalops BNPB pada Senin (21/3) pukul 04.30 WIB, banjir semakin meluas. Bahkan di beberapa titik, tinggi muka air bertambah 20 cm. Akses jalan menuju Kota Sangatta dari arah Bontang kini terhambat dikarenakan titik banjir yang berada di KM 3. Arus banjir yang cukup deras juga menyebabkan proses evakuasi warga terganggu.
BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bahaya ikutan (collateral) akibat eskalasi wilayah terdampak yang masih berlanjut hingga hari ini.
Upaya yang bisa dilakukan seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan. Kemudian pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat perlu dilakukan secara berkala baik di daerah yang saat ini terdampak, maupun daerah-daerah sekitarnya yang berpotensi terdampak seiring eskalasi banjir.
Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sekitar lereng tebing dan sepanjang aliran sungai bisa melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan terus menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam.
"Perhatikan juga kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca Selengkapnya