Banjir Jadi Penyebab Utama Kasus Covid-19 di Banjarmasin Naik
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyatakan faktor utama kenaikan kasus positif Covid-19 di kotanya saat ini akibat banjir yang menyebabkan warga terdampak musibah mengabaikan protokol kesehatan.
"Ya, akibat banjir lalu, kasus Covid-19 di daerah kita makin naik, sebab warga banyak yang mengabaikan protokol kesehatan, memang kondisi lagi panik saat musibah itu," ujarnya di Banjarmasin, Rabu (17/2) seperti dikutip Antara.
Saat banjir sudah reda baru ketahuan banyak warga yang terpapar virus tersebut akibat abai pada protokol kesehatan 3M, yakni, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun terabaikan.
-
Kenapa banjir menyebabkan krisis kesehatan? Setelah banjir, air yang tergenang dapat menjadi sarang bagi berbagai penyakit menular seperti diare, leptospirosis, dan malaria.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa penyakit yang ditularkan melalui air banjir? Selain infeksi pernapasan dan pencernaan, leptospirosis adalah penyakit lain yang perlu diwaspadai. Penyakit ini ditularkan melalui urin tikus yang mencemari air. Terlebih, banjir dan genangan air menjadi sarana ideal bagi penyebaran bakteri penyebab leptospirosis.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
Menurut data Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan, warga Kota Banjarmasin yang terdeteksi positif dalam beberapa hari ini jumlahnya di atas 30 orang per harinya, bahkan pada Rabu ini, terjadi penambahan 50 kasus.
Hingga hari ini, total kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin sudah melebihi 5.000 atau tepatnya 5.053 orang, di mana yang berhasil sembuh sebanyak 4.378 orang dan meninggal dunia sebanyak 186 orang.
Machli Riyadi mengharapkan warga terus waspada dan mentaati pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro hingga 22 Februari ini.
Menurut dia, semua harus kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan usai kendor saat banjir lalu.
"Kita minta semuanya jangan ada yang abai lagi, ayo, kuatkan lagi perlawanan terhadap virus ini, satu-satunya cara dengan menaati aturan penanganan Covid-19," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir berpotensi menimbulkan berbagai penyakit menular. Mantan Direktur WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan untuk waspada terhadap lima penyakit ini:
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaMemahami fakta-fakta penting tentang banjir adalah langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan dan mitigasi.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir adalah salah satu bencana alam yang paling umum dan merusak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca Selengkapnya