Banjir Kembali Landa Jember, 455 Warga Terdampak dan Tiga Rumah Rusak
Merdeka.com - Banjir kembali melanda Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Kamis (20/1) malam. Banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 70 hingga 90 sentimeter ini dipicu Sungai Petung meluap.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, banjir kali ini berdampak pada enam desa. Rinciannya, Desa Pakis di Kecamatan Panti, Desa Badean dan Desa Petung di Kecamatan Bangsalsari. Selanjutnya Desa Rambigudam dan Desa Pecoro di Kecamatan Rambipuji, Desa Klungkung di Kecamatan Sukorambi dan Kecamatan Kaliwates.
"Dari laporan Tim Reaksi Cepat yang melakukan kaji cepat di lapangan, tercatat sebanyak 124 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 455 jiwa terdampak. Sementara 10 di antaranya mengungsi di Masjid Baiturrahman Pecoro," kata melalui keterangan tertulis, Jumat (21/1).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa banjir rob Demak terjadi? Dia menilai, banjir rob di Demak akibat dari kebijakan pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan jangka panjang. Seperti penambangan pasir laut, reklamasi, hingga pengambilan air tanah secara berlebihan.
Banjir juga menimbulkan kerugian materi, seperti 16 unit rumah terdampak dan 3 unit rumah rusak sedang. Pada Senin (17/1), banjir merendam tiga desa di Kabupaten Jember.
Penanganan Korban
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan korban, terutama untuk evakuasi dan bantuan logistik korban terdampak. Saat ini, banjir di beberapa titik sudah surut, termasuk di wilayah Jembatan Badean. Akan tetapi, kondisi aliran sungai masih deras.
Pada kajian inaRISK, BNPB mengidentifikasi sebanyak 31 kecamatan di Kabupaten Jember memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Tiga kecamatan yang saat ini terdampak termasuk pada wilayah dengan potensi bahaya tersebut.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi dan melakukan mitigasi dampak bencana hidrometeorologi basah pada puncak musim hujan pada Januari hingga Februari nanti.
Antisipasi dapat dilakukan dengan berbagai langkah, seperti memantau dan membersihkan material yang menghambat aliran sungai, persiapan tempat evakuasi sementara dengan protokol kesehatan, dan sosialisasi kepada warga untuk rencana kesiapsiagaan keluarga terutama kepada warga yang lokasi rumahnya rawan banjir.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaBencana banjir ini dipicu oleh hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di semenanjung Jepang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca Selengkapnya