Banjir Melanda Minahasa Tenggara, 2.291 Rumah Terendam
Merdeka.com - Banjir melanda dua kecamatan di Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara pada Rabu (6/4) pukul 15.30 WITA, yaitu Ratatatotok dan Belang. Peristiwa ini berdampak pada sedikitnya 2.291 rumah warga.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan tercatat 42 KK terpaksa mengungsi akibat kejadian ini.
“Banjir ini juga berdampak pada beberapa insfrastruktur bangunan antara lain 8 unit rumah warga rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, 4 unit rumah rusak ringan, 3 unit sarana ibadah, 5 unit kantor pemerintahan, 3 sarana pendidikan dan 1 unit fasilitas kesehatan,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Kamis (7/4).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
Abdul menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara telah melakukan upaya penanganan darurat dengan menyiagakan tim reaksi cepat, salah satunya evakuasi warga dan kaji cepat di lapangan.
BPBD juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam memastikan keselamatan warga yang terdampak. Selain itu, personel BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara turut membantu penanganan darurat di wilayah terdampak.
Banjir di Minahasa Tenggara terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya sungai Wawesen dan Sungai Soyowan.
Berdasarkan hasil kaji cepat sementara di lapangan, ketinggian air pada saat terjadi banjir berkisar antara 20 hingga 70 sentimeter. Banjir sudah mulai berangsur surut, akan tetapi di beberapa titik masih terdapat genangan air.
Kini, akses jalan utama sudah dapat dilalui warga sekitar. Sebagai respons cepat, pemerintah daerah setempat telah menerbitkan SK Tanggap Darurat dan SK Aktivasi Posko sebagai upaya percepatan penanganan darurat.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca Selengkapnya