Banjir terjang 5 desa di Sumbawa, 1.170 KK jadi korban
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.170 kepala keluarga menjadi korban banjir bandang yang menerjang daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (20/2) malam. Musibah tersebut menimpa lima desa di Sumbawa.
"Sebanyak 1.170 KK dari Desa Labuan Jambu, Desa Labuan Pidang, Desa Banda, Desa Batu Lanteh dan Desa Labi Bontang terdampak dari banjir bandang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (21/2).
Catatan BNPB, banjir bandang yang menimpa 1.170 kepala keluarga tersebut meliputi 460 rumah di Desa Labuan Jambu dan enam rumah hanyut. Sedangkan di Desa Labuan Pidang, ada enam rumah hanyut dan 150 rumah terendam banjir.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Sementara Di Desa Banda, dua rumah hanyut dan 400 rumah terendam. Lalu di Desa Batu Lanteh tercatat lima rumah hanyut serta 150 rumah terendam dan di Desa Labi Bontang 10 unit rumah terendam banjir.
Selain merusak rumah, BNPB mencatat banjir bandang tersebut juga merusak ternak dan lahan pertanian warga setempat. Dengan bantuan TNI dan Polri, BNPB masih melakukan penanganan banjir tersebut.
"Penanganan banjir bandang hingga Jumat (20/2) pukul 21.00 WIB masih terus dilakukan. Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa bersama TNI, Polri, PMI, Sarda, Tagana, relawan dan masyarakat sudah turun ke lapangan melakukan evakuasi, pendataan dan pembagian logistik," kata Sutopo seperti dikutip antara.
Sutopo mengatakan, beberapa bantuan logistik seperti dua tangki air bersih, 400 dus air mineral, 400 dus mie instan serta 5.000 nasi bungkus sudah dikirim ke lokasi. Menurut Sutopo, kondisi saat ini di sebagian wilayah banjir sudah mulai surut meski tingginya masih sekitar 70 sentimeter.
"Kebutuhan mendesak adalah semua kebutuhan dasar bagi korban karena persediaan logistik di BPBD provinsi sudah habis. Korban memerlukan bantuan makanan siap saji, pakaian, selimut, minyak goreng, susu, obat-obatan dan lainnya," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya