Bantuan Rp2 T buat Sumsel Ternyata Hasil Tabungan Akidi Tio Selama 10 Tahun
Merdeka.com - Bantuan pribadi sebesar Rp2 triliun bagi penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan ternyata hasil tabungan mendiang Akidi Tio selama sepuluh tahun. Uang itu baru diberikan anaknya sesuai wasiat mendiang.
Menantu Akidi Tio, Rudi Sutadi mengungkapkan, uang tersebut merupakan hasil tabungan mertuanya sebelum meninggal dunia pada 2009. Sebagai pengusaha di sektor perkebunan sawit dan kontraktor, Akidi Tio rajin menyisihkan hartanya untuk ditabung dan kemudian diwasiatkan disumbangkan ke Sumsel jika mengalami kondisi sulit.
"Uang itu bapak sendiri yang kumpulkan, ditabungnya sendiri, kami hanya diberi wasiat menyumbangkannya saja," ungkap Rudi di kediamannya di Palembang, Kamis (29/7).
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang menerima sumbangan? Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta atau Rp 15 Miliar untuk dana pelantikan presiden terpilih Donald Trump.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Apa arti kata-kata untuk orang meninggal di SUMUT? Beberapa ucapan ini terdengar sederhana, namun dapat menunjukkan perhatian dan rasa empati dari orang-orang yang sedang berduka cita. Kata-kata ucapan untuk orang meninggal ini juga dapat memberikan dukung dan motivasi bagi keluarga yang ditinggalkan. Dengan pelipur, maka rasa sedih dan beban yang sedang mereka rasakan bisa sedikit berkurang.
-
Apa yang diberikan Denny Sumargo? Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok seperti makanan, tas sekolah, dan air bersih, yang sangat penting bagi para korban.
Selain menabung secara khusus mencapai Rp2 triliun, Akidi Tio juga rutin memberikan sumbangan ke panti-panti jompo di Sumsel. Hal itu menjadi kebiasaan Akidi semasa hidup karena tak nyaman melihat orang kesusahan.
"Bapak selalu begitu dan juga menasihati kami agar rajin membantu orang. Dia tanpa pamrih kalau membantu," ujarnya.
Ketua RT tempat tinggal Rudi Sutadi, Fauzi mengaku hanya mengenal Rudi Sutadi, sementara Akidi Tio tidak kenal sama sekali. Hanya saja, Fauzi mengakui keluarga besar Rudi Sutadi dikenal dermawan dan terbuka di lingkungan kampungnya.
"Saya kaget juga rupanya (Akidi Tio) warga sini, saya kurang tahu dengan beliau, tapi menantunya pak Rudi Sutadi itu kenal, memang baik orangnya," kata dia.
Sebelumnya, bantuan diserahkan oleh dokter keluarga Akidi, Prof dr Hardi Darmawan kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri dan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy di Mapolda Sumsel, Senin (26/7). Turut hadir Gubernur Sumsel Herman Deru.
Hardi menuturkan, dirinya dihubungi keluarga Akidi Tio yang bermaksud memberikan sumbangan kepada warga Sumsel. Dia yang sudah 48 tahun menjadi dokter keluarga, dipercaya menyerahkan bantuan itu.
"Keluarga besar almarhum Akidi Tio memberikan sumbangan sebesar Rp2 triliun. Harapannya, Sumsel bisa segera keluar dari situasi pandemi," ungkap Hardi.
Dia mengakui keluarga besar Akidi Tio dikenal sejak lama sebagai dermawan. Sebelum pandemi, keluarga itu rutin menyantuni sejumlah panti jompo di Sumsel.
"Selama pandemi, keluarga juga membantu warga yang isolasi mandiri, tapi tidak dipublis," kata dia.
Hardi menjelaskan, Akidi Tio merupakan pengusaha asal Langsa, Nangroe Aceh Darussalam dan pernah tinggal di Palembang beberapa tahun. Akidi mengenal Kapolda Sumsel saat bertugas di Aceh. Dia memiliki tujuh orang anak yang semuanya sukses sebagai pengusaha, enam di antaranya tinggal di Jakarta dan satu orang tinggal di Palembang.
"Almarhum Akidi semasa hidupnya selalu ajarkan anak dan cucunya untuk peduli, ini yang terus dijalankan keluarganya," ujarnya.
Kapolda Eko Indra Heri mengaku tak menyangka bakal menerima amanat untuk menerima bantuan sebanyak itu. Pihaknya segera membentuk tim untuk segera menyalurkan bantuan.
"Di dalam tim itu ada ahli yang mengerti apa kebutuhan warga Sumsel ini," kata dia.
Salah satu arah bantuan adalah ketersediaan oksigen, obat, insentif bagi tenaga medis, dan penyediaan tempat isolasi bagi masyarakat umum. Terpenting juga menambah laboratorium reaksi berantai polimerase (PCR) yang kini hanya ada 15 unit dan total berkapasitas 2 ribu sampel per hari.
"Nanti kita koordinasikan dengan tim ahli agar bisa direalisasikan," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.
Baca SelengkapnyaPenyerahan santunan kepada ahli waris empat prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih Super Tucano
Baca SelengkapnyaProgram Cisitu Dua Ribu bisa untuk membantu modal atau membangun rumah rutilahu bagi warga miskin ekstrem
Baca Selengkapnyaeru memberi perintah untuk menyelesaikan biaya renovasi kamar Redindo di rumahnya yang berada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi yang dilakukan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaIkut Nikmati Korupsi Kementan, Ini Besaran Uang yang Harus Dikembalikan Keluarga SYL ke Negara
Baca SelengkapnyaDalam penyaluran bantuan ini, Sido Muncul bekerja sama dengan TNI, POLRI, BNPB Provinsi Sulsel.
Baca SelengkapnyaHadi menjelaskan saat ini terdapat 118 Kabupaten/Kota di Indonesia yang telah meringankan BPHTB, termasuk 13 Kabupaten/Kota diantaranya berada di Sumut.
Baca SelengkapnyaSeorang pensiunan jenderal bintang 2 TNI memberi modal usaha kepada emak-emak.
Baca Selengkapnya