Bareskrim serahkan satu berkas perkara vaksin palsu ke Kejaksaan
Merdeka.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya menyatakan, pihaknya telah melimpahkan berkas kasus peredaran vaksin palsu. Berkas yang dilimpahkan ke Kejaksaan Agung adalah berkas perkara milik Rita Agustina dan Taufiqurahman Hidayat.
"Hari ini baru satu, berkas R dan H. Kita sudah kirim ke Kejaksaan dan udah diterima di sana," kata Agung di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7).
Dijelaskan jenderal bintang satu ini, dari salah satu berkas yang diserahkan ke Kejagung terdiri dari beberapa tersangka. Mereka di antaranya, Sugiarti, Rita, Hidayat, Mirza, Pius dan Sutarman.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
"Yang lain masih dalam proses dan akan dilanjutkan nanti setelah selesai," jelas dia.
Dalam kasus ini, Rita dan Hidayat ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga sebagai produsen ilegal dalam pembuatan vaksin palsu.
Selain pasangan suami istri itu, penyidik Bareskrim juga menangkap 23 pelaku di lokasi yang berbeda, antara lain Jakarta, Bekasi, Banten dan Semarang. Saat ini, pelaku sudah ditahan di rutan Bareskrim sementara ada tiga tersangka tidak tahan karena masih di bawah umur.
Atas perbuatannya, mereka dijerat pasal 196 jo pasal 98 dan atau pasal 197 jo pasal 106 dan atau pasal 198 jo pasal 108 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dan pasal 62 jo pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Diketahui, total ada 23 yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran vaksin palsu. Mereka memiliki peran masing-masing. Ada yang sebagai produsen, distributor, dokter dan lain sebagainya.
"23 Ini terdiri dari beberapa peran, produsen 6, distributor 9, pengumpul bekas botol 2, pencetak label satu tersangka, bidan 2, dokter 3. Total 23," kata Agung. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya Kejati kembali memulangkan berkas tersangka Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu dinilai sebagai petunjuk dari Kejati DKI Jakarta yang kaitannya dengan penyelesaian berkas perkara.
Baca Selengkapnya