Bareskrim telusuri keterkaitan antara kelompok MCA dan Saracen
Merdeka.com - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri menangkap enam pelaku ujaran kebencian dan membuat berita bohong yang tergabung dalam kelompok Muslim Cyber Army (MCA). Keenamnya yakni ML (40), RSD (35) RS, YUS, RC dan satu lagi tersangka yang ditangkap di Yogyakarta yang sampai sekarang belum diungkap identitasnya.
Kabareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan beberapa berita yang viral di media sosial terkait penyerangan terhadap beberapa ulama terutama terjadi di Jawa Barat adalah salah sau produk para pelaku.
"Kalau dibilang memutar balikan fakta, ya faktanya demikian. Jadi sekarang sudah bisa kami buktikan adanya suatu pemberitaan di medsos, yang faktanya tidak seperti itu. Ya kami proses," ujar Ari Dono di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (28/2).
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
Ari Dono mengatakan penyidik masih melakukan pendalaman terkait konten hoax ang disebar pelaku ada yang pesan atau hanya untuk kepentingan pribadi.
"Masih dalam proses. Kita kan belum melihat ini siapa. Soal berita (bohong) di media sosia, kami tracking ternyata itu (kelompok MCA). Kenapa begitu, kami masih proses pendalaman," ujarnya.
Lalu, terkait buronan yang kabur ke Korea Selatan, polisi masih terus memburunya.
"Nah itu beritanya, sudah keluar, belum waktunya keluar, dia keluar. Nah saya enggak tau itu dapetnya dari mana (info satu buronan ke luar negeri). Ya mudah-mudahan dapat lah ya. Kalau saya buka semua, nanti pada lari semua," ucapnya.
Jika memang pelaku yang masih berada di Korea Selatan tak akan menyerahkan diri atau balik ke Indonesia. Maka polisi akan mengeluarkan red notice.
"Iya, nanti seperti itu," ujarnya.
Dirinya juga belum bisa menyatakan kalau MCA ini mirip seperti dengan Saracen. "Kami juga belum bisa menyimpulkan seperti itu. Kami tetap akan cari. Ini jaringan atau bukan," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum dikabarkan berada di Kamboja, Harun Masiku juga diisukan di Malaysia.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaInterpol Indonesia sudah mengirimkan permintaan kepada Interpol Kamboja melalui channel 1-24/7 terkait klarifikasi terhadap isu tersebut.
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaAlex mendorong upaya yang dilakukan penyidik agar segera menyeret Harun Masiku ke publik.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Interpol Kamboja belum memberikan informasi terkait rumor keberadaan Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaKPK mengeklaim tak memiliki hambatan dalam mencarI buronan Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaKPK memastikan tidak akan memberi ampun pihak-pihak yang ketahuan dengan sengaja menghalangi penyidikan tersangka korupsi Harun
Baca SelengkapnyaTidak terdeteksinya Harun Masiku di Kamboja berdasarkan hasil koordinasi dengan interpol yang dilakukan Divhubinter Mabes Polri.
Baca Selengkapnya