Baru satu nasabah melapor jadi korban penipuan Pandawa Grup
Merdeka.com - Wakil Kapolresta Depok AKBP Candra Kumara menegaskan hingga kini baru ada satu orang nasabah Pandawa yang melapor secara resmi. Dikatakan bahwa ada tujuh orang lagi pendana tapi masih didatakan.
"Kalau yang lapor satu orang secara resmi. Karena kalau berkaitan dengan UU koperasi dan perbankan itu ranahnya Polda Metro Jaya," kata Candra, Jumat (20/1).
Meski demikian pihaknya siap menerima laporan warga yang merasa tertipu. Diperkirakan jumlah nasabah Pandawa mencapai 1.000 lebih. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Nasabah melapor karena merasa haknya tidak dikembalilkan oleh koperasi.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
"Harusnya sudah jatuh tempo pembayaran bunga tapi nggak dibayarkan," katanya.
Sejauh ini laporan tersebut masih terus didalami. Terkait sanksi baru bisa dijatuhkan kalau sudah jelas bukti-buktinya. "Kami masih mendalami apakah ada unsur pidana dan juga akan kami telusuri keberadaan pemilik Pandawa," tutupnya.
Kemarin, Dian Ambarsari (38) dan Nanang Bachtiar (37) melaporkan KSP Pandawa ke Polresta Depok. Sebab, pasangan suami istri itu merasa ditipu. Uang yang ditanamkan di koperasi binaan Nuryanto itu tak kunjung kembali. Keduanya menanamkan uang melalui leader sebesar Rp 289 juta.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPosko dibuka untuk menerima pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaAde Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat petugas PNM mencari seorang warga yang disebut memiliki utang.
Baca SelengkapnyaPNM Garut mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian juga desa. Sembari terus melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaKorban sudah melaporkan penipuan dan ancaman dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaOJK sedang melakukan pemeriksaan secara langsung (on-site) terhadap KoinP2P.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan akan diberikan keuntungan setiap bulannya sebesar 10 persen
Baca Selengkapnya