Basarnas: Ekor pesawat ditemukan karena kondisi laut bersahabat
Merdeka.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengakui cuaca di hari kesebelas yang bersahabat membantu memudahkan menemukan satu jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Termasuk ditemukannya bagian ekor pesawat di dasar laut karena cuaca yang cerah.
Tim penyelam dari Kapal selam Geo Survey telah menemukan total 12 objek dan bagian ekor pesawat dengan tulisan 'Air' dan 'Ax' pada pukul 05.00 pagi tadi.
"Jam 5 pagi kapal Geo Survei menemukan 12 objek dan diteruskan pada jam 8.00 WIB pagi dan dilaporkan ke saya pada jam 10.00 WIB dan kondisi laut di sana bersahabat," kata Soelistyo saat menggelar konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (7/1).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
Topik pilihan: Update Evakuasi AirAsia QZ8501 | Asuransi korban AirAsia
Soelistyo menambahkan, atas temuan awal itu pihaknya menginstruksikan agar terus melakukan pencarian. Dia juga ingin tim penyelam langsung terjun memastikan info awal tersebut.
"Saya perintahkan untuk terus menyelam. Sehingga setengah jam kemudian saya dapatkan konfirmasi itu bagian ekor pesawat," imbuhnya.
Soelistyo juga menegaskan, penemuan ekor pesawat ditemukan di sektor dua pencarian atau sektor pencarian tambahan dan bukan ditemukan di sektor satu seperti informasi yang beredar.
"Bagian ekor sudah diconfirm. Posisi berada di sektor tambahan dua dan bukan berada di sektor satu seperti yang digembor-gemborkan kemarin," tegasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya