Basarnas Evakuasi 5.308 Korban Banjir Satui Tanah Bumbu
Merdeka.com - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin melalui Pos SAR Kotabaru mengevakuasi 5.308 korban banjir di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan sepanjang Jumat (14/5) siang.
Kepala Basarnas Banjarmasin Slamet Riyadi di Banjarmasin mengatakan warga yang dievakuasi termasuk dalam 2.126 kepala keluarga yang rumahnya terendam air dengan ketinggian antara 1-1,5 meter.
"Alhamdulillah semua korban dalam kondisi baik. Untuk korban masih dalam pencarian juga nihil artinya semua warga yang rumahnya terdampak banjir telah dievakuasi semua," kata dia seperti dilansir Antara.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Di mana banjir merendam permukiman warga di Braga? Dalam unggahan di akun lain, ditampilkan kondisi air banjir dari luapan Sungai Cikapundung juga merendam permukiman warga di wilayah Braga.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
Dalam proses evakuasi, Basarnas setempat mengerahkan tujuh personel dan satu perahu karet. Tim SAR gabungan terdiri atas personel BPBD Kabupaten Tanah Bumbu, Koramil Satui, Polsek Satui, Tagana, ACT, serta para relawan juga bahu-membahu menyisir lokasi banjir dengan tiga perahu karet.
Ada lima desa paling parah terdampak banjir yang menjadi fokus evakuasi, yaitu Desa Sejahtera Mulia, Jombang, Sinar Bulan, Sungai Danau, dan Satui Barat.
Semua warga yang dievakuasi dibawa ke dua lokasi pengungsian utama, yakni SMPN 4 Satui di Desa Sinar Bulan dan Gedung Majelis Ta'Lim di Desa Sungai Danau.
"Proses evakuasi dihentikan sementara pada pukul 18.00 Wita dan dilanjutkan besok (15/5) pagi jika memang masih ada warga yang harus diungsikan akibat banjir," kata Slamet.
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya Daerah Aliran Sungai Satui sejak Kamis (13/5) pagi. Sebanyak 2.126 rumah terdampak dan lebih kurang 55 hektare lahan pertanian siap panen terendam.
BPBD Kabupaten Tanah Bumbu telah mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak banjir, di mana kebutuhan mendesak untuk para pengungsi, antara lain tikar serta perlengkapan keluarga.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca SelengkapnyaKusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya