Bayi Naila meninggal di antrean, Menkes harus copot kepala RS
Merdeka.com - Bayi Naila mengembuskan napas terakhir di ruang tunggu Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang, Sulawesi Selatan, pada hari Rabu (30/10). Bayi berumur dua bulan 10 hari itu diminta mengantre dan ribetnya proses administrasi padahal kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Naila mengidap sesak napas sejak Selasa sebelumnya. Dia ke RSU Lasinrang atas rujukan Puskesmas Lampa, yang ada di sekitar tempat tinggalnya di Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Kasus seperti bukan pertama kali terjadi di dunia pelayanan kesehatan di Indonesia. Khusus untuk kasus ini, Komisi IX DPR (membidangi kesehatan) meminta Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, mencopot kepala rumah sakit RSU Lasinrang.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Apa yang membuat bayi meninggal? Jumaa dan Ali lahir prematur pada usia delapan bulan, namun dalam kondisi stabil pada saat itu. 5 bayi meninggal dalam 2 pekan akibat hipotermia
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Kenapa bayi kembar Batran meninggal? ‘Istri saya sudah bangun. Saya bertanya kepadanya apa yang salah, dan dia menunjuk ke arah Jumaa dan menggelengkan kepalanya,' kenang Batran.'Ali terlihat setengah hidup. Tapi Jumaa, saya sudah mencoba membangunkannya tapi dia tidak mau bangun,' kata istrinya seraya mengatakan kepala Jumma terasa seperti es dan wajahnya pucat, tidak bernyawa.
"Saya mendesak Menkes mengusut kasus ini, jika terbukti terjadi pelanggaran, maka kepala RSU Lasinrang harus dicopot. Bahkan apabila ada kelalaian atau kesengajaan, harus ada pertanggungjawaban pidana," tegas anggota Komisi IX DPR, Indra, saat ditemui di sela-sela acara diskusi di kafe Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/110.
Tak hanya itu, dia juga meminta kasus yang menimpa bayi Naila jadi pelajar buat pemerintah juga pihak rumah sakit. Paling tidak, pemerintah harus memberi sanksi tegas pada rumah sakit yang kedapatan telah menelantarkan pasien, apalagi sampai meninggal dunia.
"Bila ada rumah sakit yang menolak atau menelantarkan pasien karena alasan administrasi atau biaya, maka rumah sakit tersebut harus dicabut izin operasionalnya atau ditutup," jelas Indra.
"Selain itu, kasus ini harus jadi potret untuk mengevaluasi pelayanan rumah sakit di seluruh Indonesia," tambahnya.
Sebagai mitra kerja Komisi IX, Indra juga meminta Kementerian Kesehatan melakukan sidak pada semua rumah sakit khususnya di daerah-daerah.
"Harus memastikan tidak boleh ada rumah sakit di seluruh Indonesia yang menolak pasien hanya karena persoalan administrasi atau biaya," tandas politikus PKS ini.
Sebelumnya, bayi Naila yang dipangku ibunya mengembuskan napas terakhir karena tak segera mendapat pertolongan dari pihak rumah sakit. Mustari, ayah Naila, malah diminta mengambil nomor antrean meskipun sudah bercerita kondisi anaknya yang kritis.
Saat itu, Naila mendapat antrean nomor 115 sedangkan pasien yang dipanggil baru nomor 95.
Mustari coba kembali mendatangi loket untuk mendapatkan prioritas tapi malah ditanya berbagai surat miskin. Hingga akhirnya tepat pukul 10 lebih, Naila tak lagi bernyawa.
"Ya kan mau apa lagi, dia sudah meninggal," ucap Mustari, lirih. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaSalah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaJamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaPerkembangan kasus bayi Nala yang diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaSejumlah rumah sakit menjadi target serangan pasukan penjajah Israel selama agresinya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan berdasarkan audit medis dan investigasi, Komite Medik tak menemukan adanya penudaan jadwal operasi.
Baca SelengkapnyaSelain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaRatu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.
Baca Selengkapnya