Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BBKSDA Riau Temukan 170 Jeratan Perangkap Satwa di Hutan

BBKSDA Riau Temukan 170 Jeratan Perangkap Satwa di Hutan 7 satwa liar dilindungi berhasil diselamatkan. ©2015 merdeka.com/irwanto

Merdeka.com - Sebanyak 170 jerat perangkap satwa ditemukan di dalam hutan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Saat itu, tim melakukan operasi bersih jerat perburuan hewan liar di kawasan konservasi.

"Kita melakukan operasi sapu jerat itu sejak 25 November hingga 7 Desember 2019. Total yang kita amankan sebanyak 170 jerat dari kawasan hutan di Riau,” ujar Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada merdeka.com, Minggu (8/12).

Dia menyebutkan, operasi jerat ini cukup efektif dan diketahui model jerat yang semakin variatif yang dibuat sekelompok masyarakat. Jeratan itu mengancam satwa liar dilindungi di areal konservasi.

Orang lain juga bertanya?

“Kematian satwa liar di Riau, salah satu faktornya adalah perburuan liar,” kata Suharyono.

Jeratan itu juga yang menimbulkan konflik antara manusia dengan satwa liar. Tidak sedikit satwa dilindungi yang mati diburu sekelompok pemburu satwa.

"Pemasangan jerat itu merupakan salah satu cara berburu satwa liar di Riau. Alasannya memasang jerat babi hutan," ketus Suharyono.

Haryono mengatakan, modus jerat untuk babi itu justru kebanyakan yang menjadi korban jerat justru satwa liar dilindungi. Seperti gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Pantera tigris sumatrae), dan beruang (Helarctos malayanus). Bahkan tapir (Tapirus indicus) tak luput dari jeratan serta satwa lainnya.

"Sejak 2018-2019 ada 4 ekor gajah sumatera yang terjerat. Harimau sumatera ada 3 ekor, beruang 2 ekor, tapir 2 ekor. Satwa itu terjerat di dalam kantong kawasan konservasi Giam Siak Kecil, Kerumutan, serta kawasan konservasi Zamrud," kata Haryono.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menhut Tegaskan Perketat Pengawasan, Gunakan Anjing Pelacak untuk Gagalkan Penyelundupan Satwa
Menhut Tegaskan Perketat Pengawasan, Gunakan Anjing Pelacak untuk Gagalkan Penyelundupan Satwa

Menurutnya, sejumlah tempat yang menjadi pintu pelaku penyelundupan satwa harus dijaga oleh anjing pelacak sebagai upaya antisipasi.

Baca Selengkapnya
KLHK Terjunkan Penembak Bius Atasi Konflik Harimau dengan Manusia
KLHK Terjunkan Penembak Bius Atasi Konflik Harimau dengan Manusia

Atasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius

Baca Selengkapnya
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga

Kemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ini Ketahuan Pelihara 4 Rusa dan Langsung Disita, Tapi Tak Dihukum Cuma Buat Pernyataan
Pengusaha Ini Ketahuan Pelihara 4 Rusa dan Langsung Disita, Tapi Tak Dihukum Cuma Buat Pernyataan

Dalam kasus ini, kepolisian menerapkan restoratif justice sehingga pemilik hanya diminta buat pernyataan tidak diproses hukum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pemburu Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Diciduk, Punya 'Markas' di Hutan
VIDEO: Pemburu Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Diciduk, Punya 'Markas' di Hutan

Polisi melakukan pencarian terhadap pelaku pemburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Baca Selengkapnya
Empat Ekor Landak yang Dimiliki Warga Secara Ilegal Dilepasliarkan di Kaki Gunung Batukaru Bali, Dikembalikan ke Habitat Aslinya
Empat Ekor Landak yang Dimiliki Warga Secara Ilegal Dilepasliarkan di Kaki Gunung Batukaru Bali, Dikembalikan ke Habitat Aslinya

Pelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Geger Buaya Milik Pengusaha Cianjur Kabur Akibat Tembok Jebol, Punya 80 Ekor Ukuran 'Monster'
VIDEO: Geger Buaya Milik Pengusaha Cianjur Kabur Akibat Tembok Jebol, Punya 80 Ekor Ukuran 'Monster'

Belum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap

Baca Selengkapnya
Pelaku Pemburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap Tim K9 Ditpolsatwa
Pelaku Pemburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap Tim K9 Ditpolsatwa

Penangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Ipda Sutarno selaku KaTim K9 Ditpolsatwa dari Korsabhara Baharkam Polri.

Baca Selengkapnya
Perambah Hutan Seenaknya Bangun Pondok di Taman Nasional di Pelalawan, Petugas Geram Langsung Dibakar
Perambah Hutan Seenaknya Bangun Pondok di Taman Nasional di Pelalawan, Petugas Geram Langsung Dibakar

Padahal sebelumnya petugas TNTN telah memberi peringatan lebih dahulu untuk perambah.

Baca Selengkapnya
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku

BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Tembok Penangkaran Jebol, Buaya Milik Pengusaha di Cianjur ke Sawah Dekat Permukiman Warga
Tembok Penangkaran Jebol, Buaya Milik Pengusaha di Cianjur ke Sawah Dekat Permukiman Warga

Baru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.

Baca Selengkapnya
Mengintip Sepak Terjang Sindikat Penjualan Hewan Dilindungi yang Ditangkap di Garut
Mengintip Sepak Terjang Sindikat Penjualan Hewan Dilindungi yang Ditangkap di Garut

Hewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.

Baca Selengkapnya