BBM naik, mahasiswa Yogya pusing soal sewa kos dan makanan
Merdeka.com - Imbas kenaikan harga BBM mulai dirasakan oleh pada mahasiswa di Yogyakarta. Kenaikan harga makanan dan juga kos-kosan membuat para mahasiswa memutar otak untuk mencukupkan uang kiriman orang tua perbulan.
Hal tersebut dirasakan oleh Aryo Hemansyah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang bingung karena harga kos naik. Dia yang biasa mengeluarkan uang Rp. 250 ribu per bulan untuk membayar kosnya di bilangan Condongcatur, Sleman, mulai 1 Desember harus membayar Rp. 300 ribu per bulan.
"Baru kemarin dikasih tahu bapak kos, harganya naik Rp. 50 ribu, lumayan juga itu, padahal masih butuh bensin buat motor, pusing jadinya," ujar mahasiswa asal Purworejo tersebut.
-
BBM apa yang naik harganya? Kenaikan harga ini mencakup beberapa jenis bahan bakar seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX, sementara harga untuk Pertamax dan Pertalite tetap tidak mengalami perubahan.
-
Kapan aturan baru BBM Subsidi mulai berlaku? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan pelaksanaan aturan ini berlaku mulai 1 Oktober 2024 setelah disosialisasikan pada September 2024.
-
Kenapa pajak mobil BMW naik setiap tahun? Seperti mobil lainnya, pajak untuk mobil BMW juga mengalami kenaikan setiap tahunnya.
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Kapan BBNKB dibayar? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Dimana BBNKB dibayarkan? Prosesnya ini akan dilakukan langsung di Samsat induk atau Samsat outlet, Samsat keliling dan lainnya sesuai dengan domisili tempat tinggal Anda.
Di satu sisi, Aryo merasa tidak tega jika harus meminta tambahan uang bulanan kepada orang tua yang bekerja sebagai guru di salah satu SMA di Purworejo.
"Kan nggak cuma kos, makanan juga kan ikut naik harganya, jadi nggak tega kalau mau minta," ungkapnya.
Aryo pun berencana untuk mencari uang tambahan dengan mencari pekerjaan paruh waktu.
"Kalau ada jaga-jaga warnet atau yang lain juga boleh dicoba," katanya.
Senasib dengan Aryo, Anjar Pujianto mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga mengeluhkan kenaikan harga BBM yang mulai berimbas pada mahasiswa. Warung Burjo (bubur kacang ijo) langganannya kini menaikkan harga.
"Nasi telur sekarang Rp.6.500, ya sudah mahal padahal itu yang dekat kos. Jadi harus cari yang jauh yang lebih murah," katanya.
Meski demikian Anjar merasa beruntung karena tidak menggunakan kendaraan bermotor sehingga tidak membutuhkan uang tambahan untuk beli bensin.
"Yang takut kalau kos naik, sekarang saja sekamar sudah berdua sama teman biar murah, masak mau sekamar bertiga," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa perantauan harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk bisa bertahan di Jakarta
Baca SelengkapnyaViral biaya hidup di IKN lebih mahal dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaRata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara
Baca SelengkapnyaPeraturan tersebut mengharuskan para pekerja mengikuti kepesertaan Tapera.
Baca SelengkapnyaSalah satu menghemat biaya makan dengan masak sendiri ketimbang beli makan di luar.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa ini mendirikan tujuh tenda dan memasang sejumlah karangan bunga.
Baca SelengkapnyaIhsan mengungkapkan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan audiensi dengan rektorat.
Baca SelengkapnyaSejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day
Baca SelengkapnyaAliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengadu ke Komisi X DPR terkait kenaikan biaya uang kuliah
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, merantau dan mendapat ibu kos baik hati adalah idaman.
Baca SelengkapnyaSejak ada pembangunan proyek IKN, bisnis kos-kosan dan sewa rumah laris manis di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaNilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.
Baca Selengkapnya