Bebas Penjara Usai Bakar Toko, Rendi Curi Motor Hingga Tewaskan Korban
Merdeka.com - Rendi (28), warga Martapura, Kalimantan Selatan, buron Polres Banjar terkait kasus pencurian dengan kekerasan diringkus di Samarinda jelang tengah hari. Korban pencurian sendiri dilaporkan meninggal dunia, usai mengalami luka tikam di leher.
Rendi ditangkap tim Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda di jalan di kawasan Palaran, Samarinda, tidak lama setelah tiba dari Kalsel menggunakan travel perjalanan.
"Saya dari Banjar jam 11 malam, sampai sini pagi tadi. Saya belum ada tujuan di Samarinda ini," kata Rendi, ditemui di Mapolresta Samarinda, Jalan Bhayangkara, Selasa (9/6).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa yang kehilangan harta karena masalah utang? Keluarga Pulitzer sempat masuk dalam daftar keluarga terkaya berkat bisnis media dan percetakannya. Namun hal ini harus berubah saat keluarga ini didera kesulitan lilitan utang hingga jutaan dolar Amerika Serikat. Padahal di tahun 1982, keluarga Pulitzer memiliki kekayaan bersih yang mencapai angka USD 25 juta.
Rendi menerangkan awal kasus. Menurutnya, kakak korban berutang dengannya Rp1,3 juta. Namun saat ditagih, kakak korban mengaku tidak punya uang. "Saya bilang, bayar saja Rp700 buat saya beli HP," terang Rendi.
"Kakak korban ini bilang ke saya, kalau mau ambil saja motor adik di rumah malam-malam. Jadi, saya mau ambil motor, dan ambil kunci di kamar tidur korban. Korban terbangun," tambah Rendi.
Korban, kata Rendi, hendak mengambil pisau. "Saya ambil duluan pisaunya, ketimbang korban duluan. Saya enggak ada niat habisin nyawanya. Itu karena dia terbangun dari tidur. Aku tikam pisau di leher, meninggal. Uang jual motor Rp1,3 juta saya gunakan kabur ke Samarinda," aku Rendi.
Rendi diketahui merupakan napi asimilasi yang bebas April 2020 lalu di masa pandemi Corona sampai saat ini. "Saya dipenjara gara-gara bakar toko di Martapura. Saya keluar penjara akhir April kemarin," sebut Rendi.
Sementara Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Iptu Abdul Rauf menerangkan, tersangka diketahui kabur ke Samarinda, setelah mendapat informasi dari Polres Banjar. "Kami tangkap jam 11 siang ini tadi, di jalan di kawasan Palaran," kata Rauf.
"Tim Polres Banjar besok datang menjemput. Kejadian pencurian itu sendiri hari Sabtu (6/6) kemarin. Korban usai ditikam di leher, meninggal. Jadi ini kasus pencurian dengan kekerasan, yang mengakibatkan korban meninggal dunia," demikian Rauf.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka kalut karena memasuki masa jatuh tempo untuk membayar utang kepada bosnya senilai Rp26 juta untuk bisnis kayu.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban dengan cara mengambil pisau dapur. Selanjutnya, pelaku menusukkan pisau tersebut ke leher korban.
Baca SelengkapnyaPolisi yang datang melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke kamar mayar rumah sakit untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaModus pelaku, berpura-pura memesan dan meminta diantarkan ke suatu tempat. Tetapi dalam perjalanan dihabisi.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca Selengkapnya"RK sudah ditalak tiga sama anak saya, kami sangat tidak terima perbuatannya," kata ayah korban.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih terus memburu pelaku pembunuhan di Tebet.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku diringkus polisi. Sedangkan tiga lainnya masih buron
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca Selengkapnya