Begal Penyiar Radio, Kedua Kaki Petani Ditembak Polisi
Merdeka.com - Petugas Satreskrim Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, meringkus pelaku begal penyiar radio dengan modus menawarkan ponsel murah. Lantaran melawan untuk kabur, kedua kaki pelaku Doni Saputra alias Doni (35) ditembak polisi.
Pelaku diringkus di rumahnya di Desa Pulau Negara, Kecamatan BP Peliung, OKU Timur, Senim (21/12) malam. Petugas terpaksa melepaskan tembakan yang mengenai dua kakinya karena melakukan perlawanan.
Kasatreskrim Polres OKU Timur AKP I Putu Suryawan mengatakan, pihaknya masih memburu dua pelaku lagi. Saat kejadian, salah satu pelaku menghubungi korban usai siaran di radio untuk menawarkan ponsel dengan harga murah.
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
Kemudian, pelaku mengajak korban bertemu di suatu tempat. Namun pelaku mengaku ponsel tersebut ketinggalan di rumah dan meminta korban memboncengnya untuk mengambil ponsel itu.
"Tepat di atas jembatan tak jauh dari kampung pelaku, sudah menunggu dua rekannya. Mereka mengadang dengan pedang untuk melakukan perampokan," ungkap Suryawan, Selasa (22/12).
Para pelaku membawa kabur sepeda motor jenis Honda Revo beserta STNK, ponsel, uang sebanyak Rp500 ribu, dan surat-surat penting. Total kerugian korban diperkirakan Rp9 juta.
"Kami berhasil mengungkap identitas salah satu tersangka dan dilakukan penangkapan," kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka Doni dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang diancam tujuh tahun penjara. Barang bukti diamankan cincin emas yang dibeli hasil rampokan dan ponsel tanpa casing.
"Dua pelaku lagi kami minta segera menyerahkan diri jika tidak diberikan tindakan tegas," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan, Joni A, menjadi korban perampokan oleh kawanan pelaku. Dia pun harus kehilangan sepeda motor, dua unit ponsel, dan surat penting.
Peristiwa itu terjadi saat korban baru saja siaran di radio swasta di OKU Timur, Selasa (24/11) malam. Ketika masih di kantor, dia dihubungi seseorang yang bermaksud menjual ponsel senilai Rp4 juta yang hanya dihargai Rp1,5 juta saja.
Lantaran tak memiliki uang, korban menolak. Namun, seseorang itu berkeras menjualnya dan meminta uang Rp500 ribu terlebih dahulu. Mereka pun berjanji bertemu di Taman Kota Tugu Tani, Martapura, OKU Timur, untuk bertransaksi.
Ketika bertemu, pelaku mengaku ponsel yang hendak dijual ketinggalan di rumah di Desa Banuayu, Kecamatan BP Peliung, yang cukup jauh dari pusat kota. Mereka pun mengarah ke sana dengan masing-masing menggunakan sepeda motor.
Saat berada di perkebunan karet desa itu, dia dihadang kawanan begal. Pelaku sempat membacok menggunakan parang namun ditangkis korban dengan tas.
Para pelaku, termasuk orang yang menawarkan ponsel kepadanya, merampas sepeda motor, dua unit ponsel, dan surat penting milik korban. Penyiar radio itu pun meminta pertolongan warga dan akhirnya diantar ke kantor polisi untuk membuat laporan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku begal nekat menjalankan aksinya ketika siang hari saat kondisi jalan ramai lalu lalang kendaraan.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKorban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat tiga orang laki-laki tak dikenal menghampiri Warkop tersebut pada Selasa, 24 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAksi ini terekam CCTV dan kemudian diviralkan pemilik kios.
Baca Selengkapnya