Begal Warteg Gunakan Hasil Rampasan untuk Makan dan Beli Narkoba
Merdeka.com - Empat pria melakukan aksi pemerasan atau begal di Warteg Mamoka Bahari, Jalan Ciledug Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1) dinihari. Seorang pria yang tengah makan menjadi korban.
Peristiwa itu bermula saat korban sedang makan di warteg tersebut, tiba-tiba datang tiga orang mengendarai motor. Pelaku mendatangi korban dan mengancam dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit. Pelaku memaksa korban untuk menyerahkan barang berharga.
Polisi bergerak cepat. Empat pelaku berhasil ditangkap pada Sabtu (25/1) dan Minggu (26/1). Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama mengatakan, ada dua motif di balik aksi yang dilakukan empat orang tersebut. Pertama motif ekonomi. Kedua motif narkotika.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
Ketika salah satu pelaku berinisial HW ditangkap, polisi menemukan satu paket sabu. Hanya saja dia belum dapat menyampaikan berapa berat paket sabu yang disita.
"Selain ekonomi, mereka ini juga bahwa diduga mereka ini karena ketergantungan narkoba kerena dari pemeriksaan terhadap HW ini ditemukan barang bukti sabu," ujar dia, dalam konferensi pers, di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Minggu (26/1).
"Nanti akan kita dalami sejak kapan menggunakan sabu. Nanti akan kita tes juga urinenya semuanya. Apakah semuanya positif," lanjut dia.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, uang Rp950.000 hasil begal digunakan untuk makan sehari-hari dan juga untuk membeli narkoba. Selain uang milik korban, pelaku juga merampas ponsel korban.
"Termasuk handphonenya juga dijual untuk makan sehari-hari dan untuk beli narkoba. Keberadaan Handphonenya masih kita cari dijual ke mana. Nanti akan kita cari handphonenya juga pelaku penadahnya," jelas dia.
Tukang Ojek, Tukang Parkir dan Pengangguran
Terkait latar belakang pekerjaan pelaku, kata Bastoni, HW dan PS ini bekerja sebagai ojek. Sedangkan pelaku berinisial HF bekerja sebagai tukang parkir. "Sementara SB tidak ada pekerjaan," katanya.
Sejauh ini, korban aksi begal mereka baru satu orang. Polisi membuka kemungkinan mencari adanya korban lainnya. Polisi mempersilakan masyarakat melapor jika turut menjadi korban aksi begal empat orang ini.
"Nanti akan kita dalami apakah ada TKP lain, kejadian-kejadian lain yang telah mereka lakukan. Untuk sementara korbannya satu orang di Warteg. Tapi tidak menutup kemungkinan akan kita kembangkan. Mungkin juga ada Masyarakat yang mengetahui atau pernah mengalami pembegalan atau pemerasan empat pelaku ini silakan melapor akan kita proses," tutup Bastoni.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan motif di balik aksi perampasan HP di sebuah warung makan di Jelambar Baru, Grogol
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaPelaku saat itu mengancam akan membacok korban dengan golok jika melakukan perlawanan.
Baca SelengkapnyaKorban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaRF alias Rian telah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat Pasal 365 KUHP.
Baca SelengkapnyaKorban mengaku kehilangan 73 suku atau 490 gram emas, empat unit ponsel, dua tabung gas elpiji 3 kg, dan uang Rp8,2 juta
Baca SelengkapnyaPelaku inisial AND (37) ditangkap di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur.
Baca Selengkapnya