Belajar jujur dari kios 'Saguer' berusia 42 tahun di Minahasa Utara
Merdeka.com - Sekilas, kios sederhana terletak di ruas jalan Airmadidi-Tondano, tepatnya di Desa Tanggari, Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, ini terlihat biasa saja. Tetapi, saat disinggahi, kios minuman lokal 'Saguer' khas Minahasa itu punya konsep visioner.
Gerai itu tidak istimewa. Tetapi sang punya konsep dahsyat. Pemilik membiasakan para pembelinya jujur, dengan membayar dan mengambil uang kembali dengan tepat. Usia warung itu pun sudah 42 tahun, terpaut jauh dari warung kejujuran di Komisi Pemberantasan Korupsi atau beberapa lembaga pendidikan.
Puluhan botol minuman 'Saguer" berasal dari Pohon Enau berjejer rapi di atas meja kayu. Dari yang rasanya sangat manis hingga hampir kecut tersedia di kios berada tepat di pinggir jalan ini. Pada bagian depan warung terdapat tulisan 'Di sini ada Saguer manis, 1 btl (botol) (Rp) 4000, uang lepas di meja. Dilarang bawa botol'.
-
Siapa yang selalu menjunjung tinggi kejujuran? Orang-orang yang memiliki kelas tinggi selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas.
-
Siapa yang bisa menjadi contoh orang setia? Jika sudah memutuskan untuk setia, kita harus bertanggung jawab untuk menjalankan arti kata setia itu dengan bertanggung jawab dengan apapun yang kita ucapkan atau janjikan.
-
Siapa yang setia? Ada kisah, seorang laki-laki bernama Adi. Dia laki-laki setia dan mencintai Fitri. Fitri pun mencintai Adi dan mereka memutuskan pacaran.
-
Apa definisi dari kata "setia"? Pada dasarnya arti kata setia adalah sikap seseorang yang setia, tetap, memiliki komitmen terhadap perasaan, ide, atau kewajiban yang mereka andaikan.
-
Siapa yang selalu mengajarkan kejujuran? 'Ketemu foto ini. Kangen my papa. Orang terbaik yang selalu ajarkan aku kejujuran dan kebaikan. Al Fatihah,' tulis Titi Kamal.
-
Bagaimana Ariyo menjaga kesehatan di usia hampir 50 tahun? Di umur sekarang yang hampir 50 tahun, kita harus semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan,' ujar Ariyo.
Memang warung kecil itu menggunakan konsep kios kejujuran, di mana semua transaksi dilakukan sendiri oleh pembeli. Sebab kios itu memang sengaja tidak dijaga. Pengunjung dapat memilih sendiri dan minum menggunakan wadah batok kelapa telah disediakan. Puas minum saguer, uang tinggal diletakkan di atas meja.
Pengunjung berikutnya akan menggunakan uang ditinggalkan buat menukar kembalian dengan jujur, tanpa berbuat curang. Menariknya, hal ini telah berlangsung dari 1973, sejak kios ini didirikan.
"Berarti sekarang kios ini telah berusia sekitar 42 tahun. Saat itu masih saya jual seharga Rp 2,5 per botol, dan tak pernah sekalipun terjadi kehilangan uang sampai sekarang," jelas Herry Kaunang, pemilik kios 'Saguer', saat ditemui Kamis (18/6).
Menurut lelaki berusia 70 tahun itu, konsep transaksi diterapkan di kiosnya dilakukan tanpa sengaja. Hal itu lantaran kebun tempat produksi Saguer miliknya terletak di daerah curam, sehingga dia repot bila mesti naik turun melayani pembeli.
"Akhirnya saya bikin kios kejujuran saja. Capek naik turun melayani pembeli, apalagi yang hanya beli satu botol. Soalnya kebun saya terletak jauh di bawah dan cukup curam," ujar Herry.
Ketika disinggung apakah dia tidak takut jika minumannya tak dibayar pengunjung. Lelaki tua yang masih kuat memanjat pohon enau ini cuma menjawab sembari tersenyum. "Saya pasrah saja, asalkan diminum, jangan dibuang," jawab Herry.
Meski hanya bekerja sebagai petani enau, penghasilan Herry dari kios kejujuran jangan dianggap remeh. Dalam sehari, rata-rata dia bisa meraup keuntungan sebesar Rp 400 ribu.
"Bersihnya setelah dipotong lain-lain ya sekitar Rp 250 ribu," tambah Herry.
Dari hasil menjual Saguer bermodal kejujuran itu, dia mengaku telah banyak membeli lahan kebun. Bahkan dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga berhasil.
"Salah satu anak saya sekarang adalah prajurit Kopassus," ucap Herry dengan bangga. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah banyak pelajaran hidup yang ia peroleh sejak memakai topi antiknya.
Baca SelengkapnyaWarung itu bentuknya cukup sederhana. Material bangunannya terbuat dari kayu. Konon usia warung itu telah mencapai 1 abad atau 100 tahun.
Baca SelengkapnyaCerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaUsaha regenerasi pembuat keris di Dusun Banyusumurup penting dilakukan agar keberadaan mereka tidak hilang ditelan zaman
Baca SelengkapnyaBarbershop bernama Sawargi ini menyimpan kisah sejarah yang unik
Baca SelengkapnyaRoti sisir legendaris Pasuruan ini banyak diburu wisatawan untuk oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaWanita ini mendapatkan banyak ilmu dari tempat kerja lamanya hingga bisa bangun tempat usaha sendiri dengan baik.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah berusia 85 tahun, Mbah Kromo tetap sehat dan semangat menjual sate kelinci
Baca SelengkapnyaPria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Baca SelengkapnyaResep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul
Baca SelengkapnyaSalah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba saat berwisata ke Bali
Baca SelengkapnyaMirota menjadi salah satu toko retail terbesar dan terlaris di Yogyakarta.
Baca Selengkapnya