Belasan TNI keroyok 2 polisi usai berselisih di tempat hiburan
Merdeka.com - Gara-gara salah paham, dua anggota Polsek Serang Baru Kabupaten Bekasi, Bripka Wirya dan Brigadir Hendra Prasetyo dikeroyok belasan anggota TNI di tempat hiburan malam, Sabtu (22/7). Kedua korban babak belur hingga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Benar adanya, sebuah kesalahpahaman anggota polisi dengan anggota TNI," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra saat menengok korban bersama POM AD di RS Medirosa Cikarang, Senin (20/7).
Asep tidak menjelaskan detail mengenai kesalahpahaman yang dimaksud. Kedua pihak yang terlibat berasal dari kesatuan Polres Metro Bekasi dengan Batalyon POM AD.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang dikeroyok di acara hiburan? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Kesalahpahaman ini tentunya berangkat dari individual dari masing-masing orang, kemudian membawa atribut Kepolisian dan juga dari TNI," ujarnya.
Polres Metro Bekasi bersama TNI AD segera menyelesaikan persoalan tersebut. Pihaknya juga melakukan pendekatan persuasif sehingga persoalan tersebut tak sampai melebar.
"Kita komit, kasus ditangani secara profesional oleh Den POM AD, sesuai aturan yang berlaku, dan ini sebuah bentuk transparansi," ungkapnya.
Pihaknya mengapresiasi kepada POM AD yang menjenguk anggotanya sedang dirawat di RS Medirosa Cikarang. Apalagi anak buahnya mengalami banyak luka akibat pengeroyokan tersebut.
Menurut dia, setelah dilakukan penyelidikan atas peristiwa itu pihaknya segera melakukan koordinasi dengan TNI.
"Kita para pimpinan menyelesaikan secara cepat, pertama mengobati korban, kemudian pendekatan persuasif, sehingga tidak melebar persoalan ini," katanya.
Usai insiden tersebut, tempat hiburan malam, lokasi terjadinya perkelahian segera ditutup.
Peristiwa itu bermula ketika tiga anggota polisi dihubungi penanggung jawab sebuah cafe bahwa ada keributan yang mengaku sebagai anggota TNI. Anggota polisi itu pun kemudian datang untuk mencari tahu persoalan keributan tersebut.
Rupanya, tak lama polisi datang, sekelompok orang menggunakan sekitar sembilan sepeda motor berboncengan juga datang ke lokasi. Di lokasi, Bripka Wirya dipukul dan ditodong dengan benda menyerupai senjata api.
Hal yang sama juga dialami oleh Brigadir Hendra. Akibat pemukulan tersebut kedua korban mengalami luka di bagian kepala karena diduga dipukul dengan menggunakan besi, double stick dan gagang senjata.
Beruntung bagi Brigadir Eko, di mana pada saat kejadian sedang berada di toilet. Mengetahui kedua temannya babak belur, Brigadir Eko menyelamatkan temannya lalu membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Bripka Wirya menderita luka kepala dan mendapatkan 16 jahitan. Sedangkan Brigadir Hendra mengalami luka sobek dan mendapatkan 22 jahitan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPara relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaSembilan prajurit TNI AD itu berstatus saksi akan diperiksa apabila dibutuhkan keterangan lanjutan.
Baca Selengkapnya