Bendera dirampas, massa Partai Aceh bentrok dengan TNI
Merdeka.com - Massa dari Partai Aceh (PA) yang sedang melakukan konvoi di Jalan Muhammad Jam dekat masjid Raya Baiturrahman terlibat bentrok dengan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kejadian ini terjadi tepatnya di depan Kodim 0101 Banda Aceh usai pengukuhan Wali Nanggroe di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Banda Aceh.
Dalam kejadian itu, sempat terjadi kejar-kejaran antara massa dengan pasukan TNI dan bahkan ada letusan senjata api. Demikian juga massa sambil berteriak-teriak dan bahkan memecahkan sejumlah lampu hiasan di taman. Massa juga sempat melempari pasukan TNI dengan batu dan pecahan lampu hias taman.
Kerusuhan ini bermula saat massa sedang berkonvoi di Jalan Muhammad Jam Banda Aceh dengan membawa bendera Bintang Bulan. Bendera tersebut diikat di tiang maupun ditempelkan pada kendaraan roda empat. Kejadian itu terjadi di depan Masjid Raya Baiturrahman yang tak jauh dari pendopo Gubernur Aceh.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Pantauan merdeka.com, saat itu beberapa pasukan TNI di depan Kodim 0101 Banda Aceh merampas beberapa helai bendera Bintang Bulan yang dibawa oleh massa. Saat itu, massa tersulut emosi dan semakin memanas saat TNI melepaskan tembakan ke udara.
Massa tetap bertahan di ruas jalan di depan kodim 0101. Massa berusaha meminta bendera yang diambil tersebut, namun tak digubris.
"Bendera yang diambil tadi kami minta dikembalikan," teriak salah seorang pria dari kerumunan massa.
Pasukan kepolisian anti hura-hara yang dibantu personel TNI langsung memasang pagar betis dengan menggunakan tameng. Demikian juga ada mobil water canon yang sudah bersiap-siap untuk menghalau masa di depan dan juga pasukan polisi yang menggunakan motor trail.
Sementara itu, di Masjid Raya Baiturrahman terus mengumandangkan pembacaan ayat suci Alquran. Hal ini mengingat juga sudah menjelang memasuki salat zuhur. Bentrok pun tak bisa dihindari.
Massa melempari kantor kodim dengan batu. Beberapa anggota TNI juga terlihat mengejar pelaku pelemparan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaKetegangan semakin meningkat ketika anggota TNI yang disebut Pratu Marpaung tiba di lokasi dengan beberapa rekannya.
Baca SelengkapnyaSituasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca SelengkapnyaKonflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dikabarkan terjadi sekira pukul 10.00 WIT, Sabtu (20/1).
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnya