Berdalih untuk mudik, guru honorer di Tasikmalaya curi Rp 10 juta
Merdeka.com - Seorang guru honorer di Kota Tasikmalaya, ditangkap polisi lantaran kedapatan mencuri uang Rp 10 juta di tempat kerjanya SD Baiturrahman. Dia berdalih terpaksa mencuri untuk keperluan mudik dan membeli pakaian, sendal, sepatu telepon seluler baru.
"Modus pencurian pelaku yang bekerja sebagai guru honorer sekolah Baiturrahman tersebut masuk ke ruangan tata usaha untuk mengambil uang honor akreditasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus seperti dilansir Antara, Jumat (23/6).
Aksi kejahatan guru berinisial HA itu terjadi pada Selasa (20/6) saat pembagian uang honor akreditasi di ruang Tata Usaha SD Baiturrahman Jalan RE. Martadinata, Kota Tasikmalaya. Pelaku menjalankan aksinya ketika bendahara sekolah sedang sibuk melayani guru lainnya. Uang dalam amplop di atas meja itu langsung digasak.
-
Siapa saja yang mengajar di sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Dimana tas tersebut dicuri? Saat itu, korban menumpang taksi bersama ibunya dari Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar pukul 17.00 WITA, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
"Pelaku langsung mengambil amplop yang berisi uang tunai Rp 10.800.000, kemudian dimasukan ke dalam tas milik pelaku," katanya.
Pihak sekolah langsung melaporkan kasus kehilangan uang tersebut dan berhasil mengungkap pelakunya. Namun sebagian uang yang dicuri pelaku sudah digunakan untuk membayar utang, membeli baju, sepatu, sandal, dan satu buah telepon seluler merek Samsung.
"Uang tunai Rp 5 juta diberikan kepada istrinya, untuk saat ini istrinya sudah mudik ke Jawa Tengah," katanya.
Polisi langsung menahan pelaku, kemudian mengamankan barang bukti uang sisa dari hasil pencurian sebesar Rp 2 juta, kemudian barang yang sudah dibeli pelaku menggunakan uang tersebut.
"Tindakan yang dilakukan melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi, mengamankan barang bukti dan melakukan penahanan," kata Yusri. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendataan ulang guru honorer tersebut untuk bisa memastikan jumlah tenaga pendidik mulai dari guru honorer, PNS dan P3K yang masih aktif.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian itu terjadi pada Senin (6/11) kemarin. Kasus ini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan
Baca SelengkapnyaBidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Tenggara mengungkap fakta persidangan terbaru.
Baca SelengkapnyaUang hasil pemerasan Supriyani dipakai untuk membangun gedung Unit Reskrim Polsek Baito.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut menjual sedikitnya 26 unit komputer dan beberapa barang elektronik lainnya milik sekolah
Baca SelengkapnyaDari hasil berjualan sapu ijuk, ia menyisihkan 4 ribu rupiah setiap harinya dan berhasil membangun sekolah gratis untuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaTotal dua orang menjadi tersangka dalam kasus korupsi tersebut.
Baca SelengkapnyaHudori jadi tersangka tindak pidana korupsi anggaran dana desa senilai Rp1,3 miliar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini yang bersangkutan sulit dihubungi. Hal tersebut juga yang mendorong para orang tua melakukan aksi yang isinya menuntut agar uang mereka kembali.
Baca Selengkapnya