Beredar Video Anggota Ormas di Garut Diduga Lecehkan TNI Polri
Merdeka.com - Anggota salah satu organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Garut diduga melakukan pelecehan terhadap institusi TNI dan Polri. Dalam video berdurasi 3 menit 55 detik yang diterima merdeka.com, tampak lima orang sedang duduk di kursi. Beberapa orang tampak terlihat menggunakan atribut salah satu ormas kenamaan.
Dari percakapan tersebut, diketahui mereka yang ada di dalam video adalah menajemen salah satu klinik yang ada di wilayah Kecamatan Cilawu. Mereka yang menggunakan atribut ormas, diketahui membahas tentang permintaan kontribusi klinik.
Di akhir video, anggota ormas tersebut mengucapkan kalimat dalam bahasa Sunda yang menyebut bahwa dirinya bisa mengatur Polsek dan Damramil.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa saja yang pakai seragam TNI? Gak sendirian, Chef Juna juga bareng Chef Renatta dan Chef Arnold. Mereka pakai seragam TNI saat syuting MasterChef Indonesia.
"Ah geus tong ngomong masalah izin, izin teu izin pokonamah rek Polsek Danramil ku aing dibeberes (ah sudah jangan membicarakan masalah izin, izin tidak izin yang penting mau Polsek Danramil oleh saya akan diselesaikan)," ucapnya.
Belum diketahui kapan peristiwa tersebut terjadi. Saat ini, anggota ormas itu sudah ditangkap polisi.
Kapolres Garut, AKBP Adi Beny Cahyono mengatakan bahwa kasus tersebut sudah dalam penanganan. "Sedang ditangani oleh Satreskrim," katanya saat dihubungi, Rabu (10/3).
Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar mengaku menyayangkan adanya perkataan tersebut dari anggota ormas. Lebih dari itu, ia pun kaget karena video tersebut rupanya lebih dulu menyebar di luar Garut, bahkan di luar pulau Jawa.
"Video awalnya malah dapat dari orang luar Garut, bahkan luar pulau. Kita aneh saat ada yang mempertanyakan video itu," ucapnya.
Dandim mnyebut bahwa apa yang diucapkan sudah melecehkan institusi TNI dan Polri. "Jangan melecehkan institusi, jangan bawa TNI, Polri, jangan sebut jabatan di situ. Masa mereka mau mengatur kita, kan kita yang ngatur negara, bukan ormas. Hargai institusi, jangan sampai melecehkan, kalau gitu kan bahasanya jadi melecehkan," sebutnya.
Hal yang dianggap melecehkan, menurut Dandim adalah kalimat yang bahwa dirinya bisa mengatur TNI dan Polri. "Apanya yang diatur, komandan yang mengatur ko. (unsur pelecehannya ada) ya iyalah, masa orang sipil mengatur kita, kan enggak ada hubungannya dengan TNI Polri. Yang bisa mengatur TNI polri yang komandannya. Itulah yang bagi kami membuat tersinggung, Kapolres juga begitu," jelasnya.
Ia menyatakan bahwa pihaknya belum melakukan pelaporan resmi kepada pihak kepolisian atas adanya dugaan pelcehan institusi itu. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pendalaman dari pihak kepolisian resor Garut. Namun ia memastikan bahwa orang tersebut sudah diamankan.
"Ada (sudah ditangkap) di Polres, nanti akan ditindaklajuti polres. Kalau minta maaf ya itu mah kewajiban dia, dia yang salah ko," tutup Dandim.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan mereka sebagai tersangka itu disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil visum tim dokter, korban tidak ada yang mengalami luka dalam atau patah tulang.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaKapendam mengatakan, saat ini Denpom XIV/4 Makassar telah dipanggil keempat anggota TNI itu untuk diperiksa
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan pemeriksaan AW sejak pukul 10.00 wita hingga 15.30 Wita.
Baca Selengkapnya