Bersisa Kapal dan Baju Terapung, Nelayan Kolaka Hilang Misterius
Merdeka.com - Seorang nelayan hilang di perairan Pasir Putih, perbatasan Kolaka dan Bombana, sejak Rabu (4/12). Nelayan tersebut, bernama Nurdin (45), asal Kecamatan Toari, Kabupaten Kolaka.
Hingga hari ketiga pencarian, tim SAR yang mencari belum menemukan korban yang keluar melaut dengan perahu bermesin tempel. Tim pencari hanya menemukan barang-barang milik korban, termasuk perahu.
Pada pencarian hari pertama, Kamis (5/12), nelayan dan tim SAR hanya menemukan gabus tempat penyimpanan ikan milik korban, penutup tanki BBM dan beberapa bungkus rokok.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
"Tim SAR sudah mengerahkan 2 perahu karet bantuan dari Pos SAR Kolaka dan PT Antam serta enam orang tim yang dibantu lima perahu nelayan sejak hari pertama dilaporkan, tapi masih nihil," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi, Sabtu (7/12) pagi.
Pada pencarian hari kedua nelayan hilang, Jumat (6/12), tim kembali pulang dengan hasil nihil. Namun, saat itu keluarga korban menemukan baju kaos lengan panjang berwarna gelap yang digunakan korban saat melaut.
"Bajunya terapung, ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi perahu ditemukan pertama kali pada saat pencarian hari pertama," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi.
Diketahui, jarak antara lokasi kecelakaan dengan Pos SAR Kolaka searah garis lurus, kurang lebih 31 mil laut. Diperkirakan, waktu tempuh sekitar 3 sampai 4 jam menuju lokasi.
Sejak hari pertama, tim memulai pencarian sejak pukul 06.00 Wita dan berhenti pada pukul 18.00 Wita. Hingga hari ketiga, tim SAR belum memperlebar lokasi pencarian.
"Kami berharap, masih ada di sekitar lokasi. Terkait jarak pencarian, tim yang memutuskan untuk memperlebar atau tidak," tambah Wahyudi.
Diketahui, lokasi perairan pasir putih kadang sukar ditebak. Meskipun laut kadang teduh, namun badai bisa muncul dan menghilang tiba-tiba di lokasi nelayan hilang.
Awalnya, korban keluar memancing sejak Rabu (4/12) sekitar pukul 07.00 Wita. Seharusnya, korban kembali ke rumah sekitar pukul 17.00 Wita pada sore hari. Namun, ternyata korban tak pulang hingga menjelang malam.
Keesokan harinya, keluarga korban melapor di Pos SAR Kolaka sekitar pukul 08.20 Wita. Sekitar 15 menit, pukul 08.35 wita Tim Rescue Pos SAR Kolaka diberangkatkan menggunakan satu rescue car membawa satu unit rubber boat beserta alat pendukung keselamatan lainnya.
"Tapi, hingga sore menjelang malam, belum ada tanda-tanda. Kita balik dan lanjut lagi Jumat pagi," ujar Ka Pos SAR Kolaka, Buhari.
Pada Jumat pagi, Tim SAR gabungan hanya berhasil menemukan perahu milik korban dalam keadaan terombang-ambing tanpa korban berada di perahu sekitar 5 nautical mile dari lokasi kecelakaan.
Pada Jumat sore, tim juga hanya menemukan baju korban yang sudah terlepas dari tubuh korban. Namun, hingga kini jasad korban belum ditemukan.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca Selengkapnya